Gentrifikasi sering kali terjadi di sekitar gated community, di mana pembangunan perumahan mewah atau eksklusif menyebabkan harga properti di sekitarnya melonjak tajam.
Fenomena ini berpotensi menyingkirkan masyarakat asli yang sudah lama tinggal di kawasan tersebut, namun tidak mampu lagi menanggung biaya hidup yang tinggi.Â
Pada akhirnya, kawasan tersebut berubah menjadi area yang hanya bisa diakses oleh masyarakat berpenghasilan tinggi, sementara masyarakat berpenghasilan rendah terpaksa pindah ke wilayah lain yang lebih terjangkau.Â
Fenomena ini tidak hanya menimbulkan ketimpangan sosial, tetapi juga menghapus keanekaragaman sosial-budaya dalam suatu kawasan.
5. Menambah Beban Ekonomi bagi Masyarakat Sekitar
Selain mendorong terjadinya gentrifikasi, keberadaan gated community juga meningkatkan biaya hidup bagi masyarakat sekitar.Â
Ketika perumahan mewah hadir di suatu kawasan, harga barang dan jasa di sekitarnya juga cenderung naik.Â
Hal ini terjadi karena kebutuhan masyarakat berpenghasilan tinggi yang biasanya mengonsumsi produk dan layanan yang lebih mahal.
Dampaknya, masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di sekitar gated community harus menghadapi kenaikan harga barang dan jasa, yang secara tidak langsung menambah beban ekonomi mereka.Â
Kondisi ini semakin memperlebar kesenjangan ekonomi, karena masyarakat berpenghasilan rendah menjadi semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Mengapa Gated Community Semakin Marak?
Fenomena gated community yang semakin marak di Indonesia tidak terlepas dari peran pemerintah dalam memberikan izin kepada pengembang untuk membangun kawasan elit atau eksklusif.Â
Pada dasarnya, keberadaan gated community memang didorong oleh kebutuhan masyarakat kelas menengah ke atas yang menginginkan hunian yang aman, nyaman, dan terjaga privasinya.Â