Secara persentase, kenaikan ini setara dengan 9%, dan ini akan menambah beban bagi masyarakat yang sudah tertekan oleh melemahnya daya beli.Â
Kebijakan ini menunjukkan kurangnya sensitivitas terhadap kondisi ekonomi rakyat saat ini.
Sebenarnya, ada alternatif lain yang dapat ditempuh oleh pemerintah untuk menambah penerimaan negara, yaitu melalui efisiensi anggaran belanja pegawai.Â
Dengan melakukan pemotongan pengeluaran yang tidak efisien, pemerintah dapat memperoleh ruang fiskal yang lebih besar tanpa harus membebani rakyat.
Dalam merumuskan kebijakan fiskal, penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan dampak sosial dari setiap keputusan.Â
Menaikkan PPN mungkin memberikan solusi jangka pendek untuk menutup defisit anggaran, tetapi dampaknya terhadap daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang bisa sangat merugikan.Â
Oleh karena itu, langkah yang lebih bijak adalah mencari keseimbangan antara meningkatkan pendapatan dan mengurangi pengeluaran yang tidak produktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H