Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Investasi di Tengah Ketidakpastian Ekonomi: Emas atau Properti, Mana yang Lebih Tahan Banting?

12 Oktober 2024   06:00 Diperbarui: 12 Oktober 2024   06:20 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi investasi. sumber: freepik

Mari kita bahas lebih rinci tentang tren dan kelebihan serta kekurangan dari masing-masing jenis investasi ini.

Kenaikan Harga Emas sebagai Aset Safe Haven

Kenaikan permintaan emas sebagai aset safe haven selalu terjadi ketika ada ketidakpastian global. 

Hal ini terjadi karena emas secara historis dipandang sebagai aset yang memiliki nilai intrinsik, tidak seperti mata uang fiat yang dapat terdepresiasi akibat kebijakan moneter atau geopolitik.

Contoh terbaru dari tren ini adalah meningkatnya harga emas di tengah konflik Timur Tengah, yang melibatkan Israel, Iran, dan Lebanon. 

Harga emas global hampir mencapai $2.700 per troy ons, sebagian besar didorong oleh ketidakpastian geopolitik dan penurunan nilai mata uang di banyak negara. 

Secara historis, setiap kali terjadi konflik besar atau ketidakstabilan politik antarnegara, investor beralih ke emas untuk melindungi kekayaan mereka.

Meski harga emas sempat mengalami penurunan pada awal Oktober setelah laporan tenaga kerja AS yang kuat, volatilitas harga emas diperkirakan akan berlanjut karena data inflasi dan kebijakan moneter dari Federal Reserve yang akan dirilis dalam waktu dekat. 

Namun, fluktuasi harian harga emas ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan oleh investor jangka panjang. Dalam jangka menengah hingga panjang, emas cenderung mengalami apresiasi nilai yang stabil.

Tren Harga Properti di Tengah Ketidakpastian Global

Selain emas, properti juga menjadi pilihan investasi yang banyak diminati, terutama bagi mereka yang mencari aset yang lebih konkret dan dapat memberikan pendapatan pasif. 

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, tren harga properti juga mengalami tekanan, meskipun masih ada kenaikan.

Di Indonesia, berdasarkan laporan Bank Indonesia, harga properti residensial di pasar primer tumbuh sebesar 1,76% pada kuartal kedua tahun 2024 secara tahunan (year on year). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun