Ini bisa terjadi karena kesuksesan tidak selalu menyelesaikan masalah personal atau emosional kita. Ketika pencapaian tidak memenuhi harapan kita, perasaan hampa dan ketidakpuasan bisa muncul.
5. Ketakutan Akan Kehilangan
Ketakutan akan kehilangan kesuksesan yang telah dicapai juga bisa menjadi sumber stres dan kecemasan.Â
Ketika seseorang berhasil mencapai puncak, mereka mungkin merasa terancam oleh kemungkinan kehilangan segala sesuatu yang telah dicapai.Â
Ketakutan ini dapat menyebabkan kecemasan yang mengganggu kebahagiaan dan kepuasan pribadi.
Kebahagiaan sebagai Perasaan Sementara
Kebahagiaan sering kali bersifat sementara dan tidak bertahan lama.Â
Seperti ombak yang naik dan turun di lautan, perasaan kita juga bersifat sementara dan terus berubah.Â
Sebuah eksperimen yang menarik menunjukkan bahwa mencari sesuatu yang membuat kita bahagia secara berkelanjutan bisa menjadi tugas yang sangat sulit.
Dalam eksperimen ini, para mahasiswa diberikan tugas untuk mencari hal yang dapat membuat mereka bahagia dan menuliskan jurnal tentang pengalaman tersebut.Â
Awalnya, mereka merasa tugas ini mudah, tetapi pada akhirnya banyak yang gagal.Â
Mereka bingung mengapa sesuatu yang tampaknya sederhana ternyata sulit dicapai. Ini menggarisbawahi bahwa kebahagiaan bukanlah sesuatu yang bisa dicapai secara permanen.
Mengisi Kekosongan dengan Makna
Untuk mengatasi perasaan hampa, penting untuk memahami bahwa kebahagiaan bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan.Â