Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

KPR 35 Tahun: Antara Impian Memiliki Rumah dan Risiko Keuangan

21 Maret 2024   12:00 Diperbarui: 21 Maret 2024   14:41 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi KPR. sumber: freepik

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan jangka waktu hingga 35 tahun mungkin terdengar seperti komitmen finansial yang terlalu panjang untuk dipertimbangkan. 

Bagi sebagian orang, menunggu hingga masa tua hanya untuk melunasi hutang properti bisa menjadi beban yang terlalu berat. 

Namun, seberapa menguntungkan atau merugikan sebenarnya mengambil KPR dengan tenor yang sangat panjang ini? Mari kita telaah lebih dalam.

Konteks dan Latar Belakang

Pada saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang merancang aturan baru terkait KPR dengan tenor hingga 35 tahun. 

Langkah ini diambil untuk mengatasi backlog (selisih antara permintaan dan persediaan rumah) hingga mencapai nol pada tahun 2045. 

Backlog tersebut terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan harga properti yang semakin tinggi.

Skema KPR dengan tenor yang panjang ini sebetulnya merupakan adopsi dari praktik yang telah terbukti sukses di Jepang. 

Dengan harapan dapat mengurangi beban pemohon KPR dan memfasilitasi kepemilikan rumah bagi lebih banyak orang, pemerintah Indonesia memutuskan untuk merangkul konsep ini.

Namun, sebelum memutuskan apakah akan mengambil KPR dengan tenor yang panjang, penting untuk memahami secara menyeluruh keuntungan dan kerugian yang terkait.

Keuntungan KPR 35 Tahun

Pertama-tama, mari kita telaah keuntungan dari KPR dengan tenor 35 tahun. Salah satu keuntungan utamanya adalah angsuran bulanan yang lebih rendah dibandingkan dengan KPR dengan tenor yang lebih pendek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun