Langkah pertama untuk mengatasi masalah ini adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi dan bervariasi.Â
Ini mencakup peningkatan produksi pangan dan keterbukaan terhadap perdagangan pangan untuk memperluas akses masyarakat terhadap makanan bergizi seimbang.
2. Perubahan Kebijakan Pertanian
Diperlukan perubahan dalam kebijakan pertanian yang selama ini cenderung bias nasi.Â
Fokus pada beras harus diperluas untuk mencakup tanaman lain yang memiliki nilai gizi tinggi.Â
Dukungan pemerintah untuk petani dalam mengembangkan tanaman ini dapat menciptakan keberagaman pangan yang diperlukan.
3. Koordinasi Antara Kementerian
Koordinasi antar kementerian, terutama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, harus ditingkatkan.Â
Perencanaan yang terkoordinasi dapat membantu menyelaraskan berbagai kebijakan dan kegiatan, menghindari hasil yang tidak diinginkan yang dapat mengurangi keterjangkauan atau keberagaman pasokan pangan.
4. Evaluasi Kebijakan Perdagangan
Kementerian Perdagangan harus terlibat aktif dalam mengkaji ulang kebijakan perdagangan yang ada, termasuk perizinan dan kuota impor.Â
Evaluasi ini dapat membantu memastikan bahwa hambatan-hambatan yang tidak perlu dihilangkan untuk memfasilitasi impor pangan bergizi dengan harga yang terjangkau.
Menghadapi Tantangan Masa Depan
Mengatasi masalah stunting dan keberagaman pangan di Indonesia membutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak.Â
Pemerintah, masyarakat, petani, dan sektor swasta perlu bekerja bersama-sama untuk menciptakan perubahan positif dalam sistem pangan.