Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kebijakan Bias Nasi dan Dampaknya terhadap Ketersediaan Pangan Bergizi di Indonesia

5 Desember 2023   18:00 Diperbarui: 5 Desember 2023   19:21 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi beras. sumber: freepik

Langkah pertama untuk mengatasi masalah ini adalah meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi dan bervariasi. 

Ini mencakup peningkatan produksi pangan dan keterbukaan terhadap perdagangan pangan untuk memperluas akses masyarakat terhadap makanan bergizi seimbang.

2. Perubahan Kebijakan Pertanian

Diperlukan perubahan dalam kebijakan pertanian yang selama ini cenderung bias nasi. 

Fokus pada beras harus diperluas untuk mencakup tanaman lain yang memiliki nilai gizi tinggi. 

Dukungan pemerintah untuk petani dalam mengembangkan tanaman ini dapat menciptakan keberagaman pangan yang diperlukan.

3. Koordinasi Antara Kementerian

Koordinasi antar kementerian, terutama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, harus ditingkatkan. 

Perencanaan yang terkoordinasi dapat membantu menyelaraskan berbagai kebijakan dan kegiatan, menghindari hasil yang tidak diinginkan yang dapat mengurangi keterjangkauan atau keberagaman pasokan pangan.

4. Evaluasi Kebijakan Perdagangan

Kementerian Perdagangan harus terlibat aktif dalam mengkaji ulang kebijakan perdagangan yang ada, termasuk perizinan dan kuota impor. 

Evaluasi ini dapat membantu memastikan bahwa hambatan-hambatan yang tidak perlu dihilangkan untuk memfasilitasi impor pangan bergizi dengan harga yang terjangkau.

Menghadapi Tantangan Masa Depan

Mengatasi masalah stunting dan keberagaman pangan di Indonesia membutuhkan komitmen dan kerja sama dari berbagai pihak. 

Pemerintah, masyarakat, petani, dan sektor swasta perlu bekerja bersama-sama untuk menciptakan perubahan positif dalam sistem pangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun