Konsumsi beras yang berlebihan berkontribusi pada peningkatan kasus diabetes, penyakit kardiovaskular, dan obesitas.Â
Meskipun Indonesia memiliki proporsi populasi dengan diabetes terbesar kelima di dunia, kebijakan yang tidak mendukung keberagaman pangan masih tetap diterapkan.
3. Pentingnya Dukungan untuk Tanaman Lain
Perubahan kebijakan pertanian yang mendukung produksi bahan makanan bergizi selain beras menjadi krusial.Â
Tanaman seperti sayuran, buah-buahan, protein nabati, ubi, jagung, dan kacang-kacangan harus mendapatkan perhatian serius.Â
Keterbukaan terhadap tanaman-tanaman ini dapat membantu menciptakan keberagaman pangan yang diperlukan untuk pemenuhan gizi.
Kebijakan Perdagangan dan Harga Pangan
Strategi penurunan stunting perlu memasukkan peran perdagangan pangan.Â
Hambatan non-tarif, seperti kuota impor yang membatasi akses terhadap pangan bergizi, dapat menjadi penghalang serius dalam upaya menurunkan tingkat stunting.Â
Analisis lebih lanjut terhadap kebijakan perdagangan yang ada perlu dilakukan untuk mengevaluasi dampaknya terhadap harga dan ketersediaan pangan di pasar domestik.
Kementerian Perdagangan seharusnya menjadi bagian integral dalam perencanaan percepatan penurunan stunting.Â
Melibatkan mereka dalam meninjau kebijakan perdagangan, termasuk perizinan dan kuota impor, dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung ketersediaan dan keterjangkauan pangan yang lebih baik.