Dalam menjaga stabilitas ekonomi, BI bekerja sama dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang beranggotakan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).Â
Sinergi antara berbagai lembaga ini adalah kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan sistem keuangan.
Kerjasama antara bank sentral, lembaga keuangan, dan pemerintah sangat penting dalam menghadapi tantangan ekonomi, terutama dalam situasi global yang penuh ketidakpastian.Â
Melalui kerjasama ini, berbagai instrumen kebijakan dapat digunakan untuk menjaga stabilitas perekonomian, termasuk suku bunga kebijakan moneter.
Tantangan di Tengah Ketidakpastian
Meskipun kebijakan moneter yang ketat dan kenaikan suku bunga adalah alat penting dalam mengatasi inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi, tantangan tetap ada.Â
Ketidakpastian dalam dinamika ekonomi global, termasuk perkembangan geopolitik, perubahan dalam pasar energi, dan lainnya, membuat tugas bank sentral menjadi semakin kompleks.
Selain itu, ketika bank sentral mengambil tindakan untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas mata uang, ada risiko bahwa tindakan tersebut dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, diperlukan keseimbangan yang cermat dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter.
Kesimpulan
Kenaikan suku bunga oleh Bank Indonesia adalah respons terhadap tekanan inflasi yang tinggi, perlambatan ekonomi global, dan kondisi ekonomi dalam negeri yang kuat.Â
Langkah-langkah ini tidak diambil begitu saja, tetapi merupakan bagian dari strategi yang terkoordinasi untuk menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
Sementara kenaikan suku bunga dapat memiliki dampak jangka pendek pada konsumen dan bisnis, manfaat jangka panjangnya termasuk menjaga inflasi dalam kendali, mengurangi ekspektasi inflasi, dan menciptakan stabilitas ekonomi jangka panjang.Â