Mereka berupaya untuk mengendalikan inflasi yang meningkat, meskipun hal ini juga dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Tindakan BI untuk menaikkan suku bunga adalah upaya untuk mengatasi dampak dari kebijakan moneter global ini.Â
Dengan menaikkan suku bunga, BI berharap dapat menarik modal asing kembali ke Indonesia. Hal ini dapat membantu menguatkan Rupiah dan menjaga stabilitas eksternal.
Tindakan BI juga merupakan respons terhadap kondisi ekonomi internal Indonesia. Meskipun ekonomi global melambat, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif kuat.Â
Pada triwulan ketiga, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,72%. Pertumbuhan ini lebih tinggi daripada banyak negara maju.Â
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat dalam kisaran 4,5-5,3% untuk tahun 2022. Semua ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia memiliki dasar yang kuat.
Dampak Kenaikan Suku Bunga pada Konsumen dan Bisnis
Kenaikan suku bunga acuan oleh BI tidak hanya memiliki dampak pada pasar keuangan dan stabilitas mata uang.Â
Ini juga memengaruhi konsumen dan bisnis di Indonesia.Â
Salah satu dampak yang paling langsung adalah kenaikan suku bunga kredit, termasuk kredit konsumen dan kredit usaha.
Ketika suku bunga kredit naik, biaya pinjaman juga meningkat. Ini berarti bahwa pembayaran kredit konsumen, seperti kredit mobil dan KPR, akan lebih mahal.Â
Bagi bisnis, biaya pinjaman usaha juga meningkat, yang dapat mempengaruhi perencanaan investasi dan ekspansi.