Mohon tunggu...
Misbah Fahrudin
Misbah Fahrudin Mohon Tunggu... Administrasi - Misbah

Perikanan dan Kelautan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Nara, Benar-Benar...

23 Februari 2019   11:57 Diperbarui: 23 Februari 2019   12:20 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Bagaimana, Bu Nue?" Tanyaku sambil menyeruput kopi Dampit yang baru saja diantarkan pelayan.

"Ini." Jawab Bu Nue sambil menunjukkan daftar nilai siswa dan lembaran-lembaran puisi siswa yang sudah ditandai.

"Hemmmm... ada yang kaku, ada yang hiperbol, ada yang datar." Ucap Nara sambil membuka tiap lembar.

"Tapi Nugi dapat nilai 90 juga padahal puisinya tidak lolos?" Tanya Nara kembali setelah melihat daftar nilai.

"Iya, kamu lihat kan, selama di kelas dia membantu anak-anak juga. Ibu sangat terbantu."

"Eeeehhh... Hima? Padahal dia selalu diledek teman-temannya ketika dikelas karena pemilihan diksinya yang aneh. Dan Ebis? Padahal Ebis tak begitu meyakinkan dikelas." Tanya Nara terkejut.

"Lalu, kalau mereka meledek kenapa? Mereka boleh mengutarakan apa yang benar-benar mereka ketahui saja. Tapi pada akhirnya ibu yang memutuskan, bukan?. Dulu juga teman-temanmu menggadang-gadang puisimu yang lolos." Jawab Bu Nue yang juga sambil menyeruput Americano-nya.

Aku tersenyum lebar. Nara menatap sinis, lalu melanjutkan bacaannya.

"Dan si ketua kelas yang sangat meyakinkan, ternyata puisinya sangat kaku." Sambung Nara.

"Iya. Gubernur kita sekarang." Jawab Bu Nue lagi.

"Aaaaaahhhhh.... Semua ini tidak keren!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun