"Nah....ini kebetulan orangnya keluar, kita serahkan saja, apa jawabannya, Dess, ini keluarga Catur datang untuk meminang Dessy, mau ngak ?" tanya Ayahnya Dessy, di tanya seperti itu mendadak Dessy jadi salah tingkah, sedikit memerah juga warna pipinya dibuat Ayahnya. Ayah Dessy melanjutkan kalimatnya tanpa menunggu jawaban Dessy.
"Bapak-Ibu, Catur dan semua yang hadir disini, perlu diketahui, Dessy ini janda memiliki anak satu orang, itu si Azka," kata Ayah Dessy seraya tangannya menunjuk kearah anak kecil yang dari tadi keluar masuk ruangan.
"Suami Dessy terdahulu meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, kecelakaan pesawat yang jatuh di perairan Karawang, saya perlu jelaskan disini terutama kepada Catur, fikirkan lagi baik-baik, Catur tampan, sudah punya pekerjaan tetap, kalau mau cari yang masih gadis dan cantik tidak sulit," kata Bapak
Ayahnya Dessy sengaja menghentikan dulu omongnya, menunggu tanggapan Catur dan keluarganya, melihat situasi seperti ini, Ayahnya Catur bicara," Bagaimana Catur, kalau kami sebagai orang tua terserah anaknya saja, karena kamu yang melakoni,"
"Sudat bulat pak," Jawab Catur
"Aashiaap," kali ini Doddy nyeletuk, Hartono yang ada di sebelahnya menggerakan tangannya ke arah muka Doddy berlaku seperti orang yang sedang menempeleng Doddy, semua yang hadir tertawa, hanya Dessy dan Catur yang keduanya tertunduk malu.
"Bapak tanya sekali lagi, Dessy bersedia ?" tanya Ayahnya, Dessy mengganguk tanda setuju.
"Catur bagaimana, masih mau dengan janda beranak satu ?"
"Bersedia pak," Jawab Catur
"Alhamdulillah, sebagai orang tua kami merestui, benar kata Bapak tadi, kalian yang melakoninya," Kata Ayah Dessy.
"Hayo diminum, di cicipi dulu," Lanjut Ayah Dessy.