Suara Klakson mobil terdengar kencang dari ruang tamu, belum sempurna Catur mengenakan baju batik, buru-buru dia keluar membuka pintu dan melihat siapa yang datang, waw....ternyata Doddy dan Hartono yang datang, dengan menggunakan batik lengan panjang.
Catur bertanya kepada mereka berdua ada acara apa, karena merasa tidak mengajak mereka berdua untuk acara lamaran pagi ini," sebagai sohib yang baik, kami berdua ingin ikutan mengawal prosesi lamaran pagi ini," kata Hartono, Doddy tersenyum seraya mengacungkan jempol kearah Catur," terima kasih, silahkan masuk dulu, biar kenalan sama orang tua saya," lanjut Catur.
Bapak Catur sudah terlihat rapi menunggu di ruang tamu, sementara si Ibu belum selesai, masih berada di kamar, Catur mengenalkan kedua sahabatnya kepada orang tuanya, Bapak kenalkan ini Ustadz Hartono dia juga sebagai engenering perkapalan dan yang ini yang agak besar perutnya dr. Doddy, Hartono dan Doddy mengulurkan tangan bersalaman secara bergantian.
"Ini kue boleh dimakan ?" tanya Doddy yang langsung mengambil kue jajanan pasar yang terletak di meja ruang tamu, sambal tersenyum dia kearah Hartono, Halah....gayanya....belagu," kata Hartono melihat sikap Doddy, dan mereka pun tertawa bersama, sementara Bapaknya catur mempersilahkan keduanya untuk mengambil jajanan pasar tersebut.
Tidak berselang lama keluar Ibunya Catur dari kamar, tersenyum kearah Hartono dan Doddy, dan mereka saling berkenalan, " kalau sudah siap semua, kita bisa berangkat," kata Catur, "okeh, siapa takut," kata Doddy
"Kita pakai satu mobil saja ya, kan Cuma berlima," kata Catur
"Pakai mobil saya saja," Kata Doddy
"aashiaapp." Kata Hartono
Doddy menyetir, Hartono di sampingnya, sedangkan Catur bersama kedua orang tuanya berada di bangku tengah, perlahan meninggalkan komplek Bogor Park Residence, Catur mengambil handphone untuk mengabari Dessy.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikum salam,"