Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Pinangan (Episode 21)

25 Mei 2019   07:13 Diperbarui: 25 Mei 2019   07:20 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Nah....ini kebetulan orangnya keluar, kita serahkan saja, apa jawabannya, Dess, ini keluarga Catur datang untuk meminang Dessy, mau ngak ?" tanya Ayahnya Dessy, di tanya seperti itu mendadak Dessy jadi salah tingkah, sedikit memerah juga warna pipinya dibuat Ayahnya. Ayah Dessy melanjutkan kalimatnya tanpa menunggu jawaban Dessy.

"Bapak-Ibu, Catur dan semua yang hadir disini, perlu diketahui, Dessy ini janda memiliki anak satu orang, itu si Azka," kata Ayah Dessy seraya tangannya menunjuk kearah anak kecil yang dari tadi keluar masuk ruangan.

"Suami Dessy terdahulu meninggal dunia beberapa tahun yang lalu, kecelakaan pesawat yang jatuh di perairan Karawang, saya perlu jelaskan disini terutama kepada Catur, fikirkan lagi baik-baik, Catur tampan, sudah punya pekerjaan tetap, kalau mau cari yang masih gadis dan cantik tidak sulit," kata Bapak

Ayahnya Dessy sengaja menghentikan dulu omongnya, menunggu tanggapan Catur dan keluarganya, melihat situasi seperti ini, Ayahnya Catur bicara," Bagaimana Catur, kalau kami sebagai orang tua terserah anaknya saja, karena kamu yang melakoni,"

"Sudat bulat pak," Jawab Catur

"Aashiaap," kali ini Doddy nyeletuk, Hartono yang ada di sebelahnya menggerakan tangannya ke arah muka Doddy berlaku seperti orang yang sedang menempeleng Doddy, semua yang hadir tertawa, hanya Dessy dan Catur yang keduanya tertunduk malu.

"Bapak tanya sekali lagi, Dessy bersedia ?" tanya Ayahnya, Dessy mengganguk tanda setuju.

"Catur bagaimana, masih mau dengan janda beranak satu ?"

"Bersedia pak," Jawab Catur

"Alhamdulillah, sebagai orang tua kami merestui, benar kata Bapak tadi, kalian yang melakoninya," Kata Ayah Dessy.

"Hayo diminum, di cicipi dulu," Lanjut Ayah Dessy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun