Mohon tunggu...
Mira Yati
Mira Yati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Muhammadiyah

Penulis pinggiran yang memimpikan kesuksesan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Psikologi Belajar Pada Pendidikan Anak Usia Dini

27 Desember 2022   08:45 Diperbarui: 27 Desember 2022   13:20 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Sejak dipublikasikannya hasil riset mutakhir dibidang neurosince dan psikologi, fenomena pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan keniscayaan, karena anak usia dini merupakan usia yang memiliki rentangan waktu sejak anak lahir hingga usia 6 tahun, di mana dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Alasannya, perkembangan otak pada usia dini (0-6 tahun) mengalami percepatan hingga 80% dari keseluruhan otak orang dewasa, hal tersebut mengacu pada seluruh potensi dan kecerdasan serta dasar perilaku seseorang telah mulai terbentuk pada usia ini sehinga usia dini sering disebut the golden age (usia emas). Atas dasar ini disimpulkan bahwa untuk menciptakan generasi yang berkualitas pendidikan harus dilakukan sejak dini yaitu melalui PAUD. 

Psikologi pendidikan yang mengkhususkan pada anak usia dini dirasakan masih belum tersentuh, padahal ilmu psikologi mengakui bahwa perilaku bermasalah pada orang dewasa berkaitan erat dengan pengalaman buruk di masa anak-anak. Tetapi selama ini ilmu psikologi di institusi pendidikan hanya mengatasi perilaku bermasalah di masa anak-anak tidak diantisipasi sedini mungkin, sehingga tumbuh dan berkembang sedemikian rupa dan akhirnya meledak menjadi perilaku bermasalah pada usia dewasa. 

Atas dasar ini psikologi pendidikan perlu menaruh perhatian khusus kepada anak usia dini melalui institusi pendidikan anak usia dini (PAUD). Tujuannya adalah mengantisipasi munculnya bibit perilaku bermasalah yang dapat membahayakan masa depan anak. Dengan demikian psikologi pendidikan tidak hanya diberikan kepada anak didikyang telah bermasalah perilakunya saja, tetapi juga kepada mereka yang perilakunya tidak bermasalah.Hal ini, dimaksudkan agar psikologi dapat mencegah munculnya prilaku bermasalah dikemudian hari. 

Tentu saja mencegah akan jauh lebih mudah daripada mengobati, asas ini pula yang akan diberlakukan pada psikologi PAUD. Dengan kata lain mencegah munculnya perilaku bermasalah pada anak jauh lebih mudah daripada mengatasi perilaku bermasalah pada orang dewasa. 

Terkait hal tersebut maka ada beberapa alasan yang dapat memberi pemahaman dalam mengidentifikasi pencegahan perilaku bermasalah yang paling tepat untuk dilakukan pada masa usia dini yakni menjaga originilitas kepribadian anak, kemudian intensitas hubungan antara orang tua dengan guru PAUD dan persiapan mental memasuki sekolah dasar. 

Berdasarkan tindakan pencegahan tersebut maka keberadaan psikologi pada lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) sangat dibutuhkan, harapannya dengan keberadaan psikologi PAUD ini, anak dapat terkontrol perkembangan mentalnya, sehingga sepanjang masa pertumbuhannya hingga masa dewasa jauh dari gangguan mental. 

 

Dasar - dasar Psikologi Dalam Pendidikan Anak Usia Dini 

Tahap awal pembelajaran anak pada masa periode emas adalah masa di mana otak anak mengalami perkembangan paling cepat sepanjang kehidupannya. Periode ini hanya berlangsung pada saat anak dalam kandungan hingga usia dini, yaitu 0-6 tahun. Namun masa bayi dalam kandungan hingga lahir, sampai usia 4 tahun adalah masa-masa yang paling menentukan. Oleh karena itu kunci pembentukan kecerdasan otak anak adalah pada usia dini atau periode emas. 

Berkaitan dengan periode emas sebagai kunci pembentukan keceradasan anak tersebut, Deborah Stipek sebagaimana dikutip Lawrence E. Shapiro, menyatakan bahwa anak usia dini menaruh harapan yang tinggi untuk berhasil dalam mempelajari segala hal, meskipun dalam praktiknya selalu buruk. Artinya pada usia ini anak dapat di didik untuk melakukan apa saja (segala hal) dan mereka mempunyai kepercayaan diri yang tinggi untuk berhasil, meskipun dalam praktiknya sangat buruk bahkan terskesan mustahil. 

Jika diperhatikan dalam belajar, anak pada masa emas jauh lebih banyak berhasilnya daripada gagalnya.Sebagai contoh ketika seorang anak di didik membaca dan menulis mereka jauh lebih cepat menguasai, kemudian ketika mereka berimajinasi mampu menemukan ide-ide baru diluar dugaan orang dewasa, pendek kata kemampuan seseorang pada masa kanak-kanak dalam menerima berbagai stimulasi jauh lebih berhasil. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun