Mohon tunggu...
Miranda Putri
Miranda Putri Mohon Tunggu... Lainnya - S1-Sastra Indonesia

Hanya seorang ibu rumah tangga yang tengah mencari kesibukan yang bermanfaat selain mengurus anak dan suami. Sedikit membosankan, introvert, tidak bisa berkomunikasi secara langsung dengan baik, moody dan banyak makan. Memiliki keinginan besar untuk memperkenalkan pada dunia bahwa saya bisa mewujudkan apa yang menjadi mimpi saya. Terdengar sangat ambisius, tetapi sebenarnya saya masih suka mageran! Hobi menulis dan ingin sekali menyalurkan hobi itu di beberapa kesempatan. Suka traveling tapi sering mengeluh capek! Manusia membosankan ini memang banyak mau, tapi jangan judge saya hanya dari deskripsi singkat ini ya! Terimakasih!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kilas Balik

27 Mei 2024   15:49 Diperbarui: 27 Mei 2024   17:15 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bola mata kecoklatan milik Rangga terasa begitu indah di mata Ana. Irisnya yang begitu mengagumkan membuat Ana terbuai, tak sadar malah menangkup pipi pria itu.

"Jangan terluka lagi, aku orang yang paling sedih kalo liat kamu luka gini" ujarnya dengan mata yang berkaca-kaca

Rangga hanya tersenyum menanggapi ucapan Ana.

Gadis itu menampilkan senyumnya untuk sang pujaan hatinya, cintanya, dunianya. Ya, Ana sangat mencintai Pria di hadapannya ini. 

Rangga yang mengenalkan begitu banyak rasa padanya, Rangga yang menawarkan segala bentuk perhatian padanya, juga Ranggalah yang takkan pernah bisa menghilang dari ingatannya. Rangga begitu sangat berharga, Rangganya, cinta pertamanya.

Ana sangat yakin, kisah mereka akan berakhir bahagia. Sangat sangat yakin, hingga Ana lupa bahwa setiap cinta, akan sepaket dengan luka. Dan, ia tak pernah sadar bahwa Rangga juga berpotensi memberikan hal yang sama.

****

Ana mengerjap, pikirannya selalu seperti itu. Berkelana pada kejadian masa SMA dulu, saat ia baru pertama kali mengenal cinta pertamanya. Dan, ya, cinta pertamanya adalah Rangga. Rangganya yang kini sudah memiliki keluarga kecil yang indah, juga bahagia. Rangganya yang ternyata meninggalkan dirinya seorang diri, tersesat dalam dunia yang berkedok Cinta.

Rangganya yang takkan pernah kembali, meski hanya dalam mimpi.

Ana tersentak kaget, bahunya ditepuk oleh seseorang. Buru-buru ia menengok, dan alangkah terkejutnya ia melihat sosok itu.

Sosok yang baru saja selesai ia pikirkan, sosok yang baru saja ingin ia hilangkan, sosok itu adalah Rangganya. Cinta pertamanya yang sudah lama ia kubur dalam-dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun