Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jika Cinta Jangan Marah (3)

7 September 2019   21:49 Diperbarui: 7 September 2019   22:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Gini-gini, meski kagak lulus SMEA, untuk hal ini, Lu tanya gue dah." Dengan percaya diri paman ini menawarkan bantuan.

"Makasih, Ncang."

Paman ini ternyata berhati baik. Semua kata-kata yang keluar dari bibirnya adalah nasehat. Meskipun terkadang aku harus bekerja keras. Mengernyitkan dahi untuk beberapa saat demi memahami isi pesan yang disampaikannya. Tidak jarang juga aku gagal paham mengartikannya. 

Aku menyukai paman ini. Selain kocak, logat betawinya sangat kental. Aku pun ikut dalam alurnya. Sejak perjumpaanku tempo itu. Meskipun kesalnya sampai ke ubun-ubun, aku menghormatinya. 

#

Jam di dinding menunjukkan angka pukul setengah delapan. Aku membuka pintu gerbang kost-kost-an.

Di teras rumah.

"Rumi. Kau sudah pulang? Aku meneleponmu berkali-kali. Tidak ada jawaban."

Aku terperanjat. Tidak sempat kuhindari, Mas Gagah menghalangi jalanku.

"Jangan tinggalkan masalah ini, Rum. Mari kita selesaikan. Kau perlu penjelasanku."

Aku tidak bisa menahan diri. Air mataku tumpah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun