Mohon tunggu...
Cathaleya Soffa
Cathaleya Soffa Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Bersyukur dan jalani saja hidup ini. Man jadda wa jadaa.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jika Cinta Jangan Marah (3)

7 September 2019   21:49 Diperbarui: 7 September 2019   22:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Elu?!" 

Aku terperanjat setelah tahu siapa yang menghampiriku. Alangkah terkejutnya lagi, setelah kami saling bertatap muka. Matanya melebar. 

"Lu lagi, Lu lagi!"

"Eh, iye Ncang. Aye lagi." Aku nyengir tak berdaya.

"Lu emang kagak punya pikiran ye. Baru kemarin lusa Lu, gue damprat. Sekarang, Lu bikin ulah lagi. Emang dasar Lu pembawa sial." Dia mengumpatku habis-habisan.

"Maaf, Ncang, aye salah." 

"Sejak kemarin Lu emang salah mulu. Kagak ada benernya." Dia mendekatiku. "Jangan-jangan Lu sarap ye. Kagak tahu sikon?" Paman itu memperhatikanku dengan seksama. Dia penasaran. Terdiam sejenak. "Eh, ngomong-ngomong, Lu ngapain di sini sendiri? Lu mau bunuh diri? Patah hati ye?" Pertanyaannya membuatku kesal. Hah. Siapa yang mau bunuh diri?

Paman ini. Ingin tahu saja urusan orang. Aku terdiam lama. Tidak menggubris pertanyaannya.

"Denger ye. Orang hidup itu hanya berdasar dua pilihan. Hidup atau mati. Baik atau buruk. Lu pilih satu. Masing-masing ada konsekuensinya." 

Bibirku tersenyum. 

"Tumben, Ncang, ini." Aku memberikan tanggapan ala kadarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun