Hotma merasa bangga, pada anak-anaknya karena anak-anaknya mandiri dan tidak macam-macam, tidak mau menyusahkan ibunya dengan merengek minta jajan.
Hari itu Hotma mendapat kabar dari surat yang diterimanya dari pos, dan ternyata itu adalah dari suaminya, yang berisi meminta dia agar memikirkan untuk pindah ke Kota Medan, untuk mendampinginya disana, Karena lebih dekat darinya sehingga dia bisa kapan saja pulang, tidak seperti saat ini yang pulang sekali tiga bulan, itupun kalau tidak ada kerja tambahan.
Hal tersebut ditolak mentah-mentah oleh Hotma, mengingat prilaku suaminya ,Di kota Sibolga tempat mereka tinggal saat ini, mereka sudah memilki rumah walaupun sangat kecil, Hotma memilki pekerjaan dan lingkungannya cukup baik.
Semenatra kalau di Kota Medan yang cukup besar mereka akan mengontrak, pekerjaanpun belum tentu ada, sementara Togar suaminya belum tentu menafkahinya. Hotma berpikir keras dan menolak ajakan tersebut.
Penolakan ajakan tersebut membuat Togar kesal padanya, tidak pulang berbulan bulan, tidak memberi kabar dan tidak ada uang belanja. Hati Hotman merasa gusar. Mana anaknya sedang sakit dan si bungsu baru kecelakaan, dimana harus kena jahitan dikepalanya. Dia merasa sangat sedih dan sendirian.
Beberapa kali dia menghubungi perusahaan tempat suaminya bekerja, mereka mengatakan Togar tidak di kantor dan sedang berada di lapangan.
Bulan kelima akhirnya Togar pulang, dan Hotma serta anak-anaknya merasa senang dan merasa bahwa semua akan baik-baik saja. Urusan perpindahan sementara tdiak dibahas lagi.
Bagian 4
Beberapa hari ini Hotma merasa tidak enak badan, kepalanya sering pusing dan mual. Karena penasaran dan lagian Hotma sudah telat datang bulan selama 3 minggu, akhirnya Hotma pun memeriksa dan ternyata dia sedang hamil dan sudah jalan sebulan. Dia merasa kaget dan campur senang namun lagi lagi segala perasanpun tidak bisa diutarakan karena Togar suaminya tidak ada disampingnya.
“Ini menjadi kabar kejutan” pikir Hotma saat suaminya nanti pulang akhir pekan. Dan benarlah tibalah hari yang ditunggu tunggunya, Togar pulang seperti biasa dengan pakaian yang necis.
Ketika dia pualng ada hal lain yang diciumnya dari bau parfum suaminya, dia mencium aroma parfum perempuan, dan dia juga menemukan ada helai rambut perempuan di salah satu baju kotornya. Dia mememriksa bahwa itu bukan rambutnya. Dia merasa tidak enak dan penasaran. Namun agar suasana itu tetap nyaman, Hotma berusaha sesantai mugkin