Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Tetralogi Air dan Api, Cinta Abadi Air dan Api

16 April 2019   06:48 Diperbarui: 16 April 2019   07:07 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika pemuda itu berhasil ditemuinya sekarang, dia akan meminta Gendewa Bernyawa itu.  Huh!  Pemuda itu terlalu sakti untuk dipaksa dengan kekerasan.

Pertemuan diakhiri dengan sekali lagi membeberkan semua rencana sampai sekecil-kecilnya.

Panglima Kelelawar mohon diri.  Putri Anjani mengantarnya hingga ke pintu keluar rahasia yang lain.  Ternyata lorong keluar ini lebih jauh lagi!  Dan menembus sampai ke hutan larangan!

Panglima Kelelawar takjub.  Begitu pula Putri Anjani yang baru tahu bahwa pintu keluar lain ini sampai di sebuah hutan.

"Putri, kita harus lebih berhati-hati.  Aku tadi melihat pemuda sakti yang dulu bersamamu itu ada di antara para peladen istana.  Aku sempat hendak mengejar dan menangkapnya tapi dia keburu menghilang."

Panglima Kelelawar sempat memberitahu informasi penting itu kepada Putri Anjani sebelum keluar dari pintu rahasia.

Putri Anjani terbelalak.  Jadi Arya Dahana malah sudah ada di dalam istana ini?

-----

Arya Dahana membenahi baju peladennya yang agak kusut setelah dia tergesa-gesa melarikan diri dari serangan Panglima Kelelawar tadi.  Kenapa dia kurang berhati-hati sampai raja sakti itu bisa mengenalinya?

Pemuda ini menambahkan ikat kepala agar tidak mudah dikenali.  Dia harus tetap berada dalam istana ini untuk menuntaskan misinya melindungi Putri Anjani.

Selanjutnya pemuda ini keluar dari persembunyiannya di belakang ruang hajat istana.  Membaur kembali bersama para peladen lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun