Jika pemuda itu berhasil ditemuinya sekarang, dia akan meminta Gendewa Bernyawa itu. Â Huh! Â Pemuda itu terlalu sakti untuk dipaksa dengan kekerasan.
Pertemuan diakhiri dengan sekali lagi membeberkan semua rencana sampai sekecil-kecilnya.
Panglima Kelelawar mohon diri. Â Putri Anjani mengantarnya hingga ke pintu keluar rahasia yang lain. Â Ternyata lorong keluar ini lebih jauh lagi! Â Dan menembus sampai ke hutan larangan!
Panglima Kelelawar takjub. Â Begitu pula Putri Anjani yang baru tahu bahwa pintu keluar lain ini sampai di sebuah hutan.
"Putri, kita harus lebih berhati-hati. Â Aku tadi melihat pemuda sakti yang dulu bersamamu itu ada di antara para peladen istana. Â Aku sempat hendak mengejar dan menangkapnya tapi dia keburu menghilang."
Panglima Kelelawar sempat memberitahu informasi penting itu kepada Putri Anjani sebelum keluar dari pintu rahasia.
Putri Anjani terbelalak. Â Jadi Arya Dahana malah sudah ada di dalam istana ini?
-----
Arya Dahana membenahi baju peladennya yang agak kusut setelah dia tergesa-gesa melarikan diri dari serangan Panglima Kelelawar tadi. Â Kenapa dia kurang berhati-hati sampai raja sakti itu bisa mengenalinya?
Pemuda ini menambahkan ikat kepala agar tidak mudah dikenali. Â Dia harus tetap berada dalam istana ini untuk menuntaskan misinya melindungi Putri Anjani.
Selanjutnya pemuda ini keluar dari persembunyiannya di belakang ruang hajat istana. Â Membaur kembali bersama para peladen lainnya.