Mohon tunggu...
Milatunnajiah
Milatunnajiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan menulis, travelling, dan menyukai menonton film di cinema

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dialektika dan Modernitas: Membedah Novel "Bila Malam Bertambah Malam" Karya Putu Wijaya

22 Juli 2024   22:13 Diperbarui: 22 Juli 2024   22:47 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Kesimpulan 

"Bila Malam Bertambah Malam" adalah sebuah kritik sosial yang dikemas dalam bentuk novel yang kuat dan menggetarkan. Putu Wijaya berhasil menggambarkan kompleksitas masyarakat Bali (dan Indonesia secara umum) yang terperangkap antara tradisi dan tuntutan zaman modern. Melalui konflik antar tokoh dan dialog yang tajam, novel ini mengajak penonton/pembaca untuk merenungkan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang seringkali tergerus oleh sistem sosial yang kaku. Keberhasilan Putu Wijaya dalam mengangkat isu-isu sensitif ini dengan cara yang provokatif namun mendalam menjadikan "Bila Malam Bertambah Malam" sebagai karya sastra yang penting dan relevan, bahkan hingga saat ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun