2. Selain status sosial, terdapat juga dehumanisasi akibat sistem kasta yaitu pada Nyoman yang diperlakukan sebagai inferior meskipun telah mengabdi selama 18 tahun.
  Dialog Nyoman: "Tiyang bosan merendahkan diri, dulu tiyang menghormati Gusti karena usia Gusti lanjut. Tiyang mengikuti semua apa yang Gusti katakan, apa yang Gusti perintahkan meskipun tiyang sering tidak setuju."
Pada novel ini juga menunjukkan sifat ironi kebangsawanan hal ini terungkap bahwa status bangsawan Gusti Biang dibangun di atas kebohongan.
3. Karakterisasi pada tiap tokoh
Pada bagian ini, penulis akan mendeskripsikan karakter tokoh novel "Bila Malam Bertambah Malam"
a) Gusti Biang:
  - Angkuh, keras kepala, terikat tradisi
  - Menggunakan bahasa kasar: "Setan! Setan! Kau tak boleh berbuat sewenang-wenang di rumah ini."
  - Mengalami konflik internal ketika kebenaran terungkap
b) Nyoman Niti:
  - Setia namun akhirnya memberontak