Mohon tunggu...
Milatunnajiah
Milatunnajiah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Tertarik dengan menulis, travelling, dan menyukai menonton film di cinema

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dialektika dan Modernitas: Membedah Novel "Bila Malam Bertambah Malam" Karya Putu Wijaya

22 Juli 2024   22:13 Diperbarui: 22 Juli 2024   22:47 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   - Perkembangan karakter dari submisif menjadi berani melawan

   - Dialog pemberontakan: "Orang kebanyakan saja mempunyai kasih sayang dan menghargai orang lain. Tapi Gusti, di mana letak keagungan Gusti?"


c) Ratu Ngurah:

   - Progresif, menentang sistem kasta

   - Mengalami dilema antara cinta dan kewajiban sebagai bangsawan

   - Kutipan: "Tiyang akan kawin dengan Nyoman. Sekarang ini soal kebangsawanan jangan dibesar-besarkan lagi."

d) Wayan:

   - Kompleks, menyimpan rahasia besar

   - Loyal namun akhirnya mengungkapkan kebenaran

   - Kutipan penting: "Tiyang tahu semuanya, tu Ngurah. Sebab tiyang yang telah mendampinginya setiap saat dulu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun