Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terkait Nyanyian Freddy Budiman, Menunggu Keberanian Jokowi

1 Agustus 2016   10:51 Diperbarui: 1 Agustus 2016   11:40 2762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingat pomeo “LAPOR HILANG KAMBING MALAH HILANG SAPI”

Jadi, kalau bicara hukum dan aparat di Indonseia bisa dibeli, bukan omong kosong atau sekedar mengarang cerita saja. Siapa sih rakyat Indonesia yang tidak tahu bahwa hukum di negeri ini bisa dibeli? Justru kalau tidak tahu soal itu malah aneh.

Dari pelapor, terlapor, tersangka, terdakwa sampai terpidana semua bisa dijadiin duit.

Terkait dengan beredarnya pengakuan Almarhum Freddy Budiman, saya malah jadi heran dengan cara ngeles polisi dan BNN yang seperti itu.

Emang beneran ga tau pak bahwa banyak polisi yang sering bermain dalam setiap kasus? Sumpeh lo?

Mbok ya, jangan buru-buru membuat statemen, pak.

Masa Harris Azhar yang disuruh membuktikan? Bagaimana dia bisa membuktikannya, wong, Oom Freddy nya udah di dor koq. Emang bisa nanyain Oom Freddy lagi yang udah dalam kubur?

Kalau gitu malah jadi keliatan kalap, pak.

Apa sudah lupa, dengan kasus AKP Ichwan Lubis, Kasatserse Narkoba, yang sedang sial karena terbongkar menerima uang hasil bisnis narkoba, baru baru ini?

Kasus itu hanya contoh dari ribuan kasus serupa. Sudah bukan rahasia lagi, ada kongkalikong antara polisi dengan calon tersangka. Terlebih lagi pada kasus narkoba yang menjadi lahan basah.

Banyak bandar narkoba yang bisa terlepas dari jerat hukum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun