Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terkait Nyanyian Freddy Budiman, Menunggu Keberanian Jokowi

1 Agustus 2016   10:51 Diperbarui: 1 Agustus 2016   11:40 2762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

***

Catatan :

Lingkaran narkoba, yang begitu membelit, semakin hari semakin besar dan melibatkan banyak pihak. Dari mulai anak kecil, remaja, sampai aparat penegak hukum dan politisi.

Oleh sebab itu, kejahatan narkoba sudah bukan kejahatan ecek ecek -kelas kerah dekil- yang bisa ditangani dengan cara biasa. Tapi ini adalah kejahatan luar biasa yang dikendalikan kerah putih. Kejahatan yang menghasilkan uang berlimpah dengan resiko sangat kecil, karena banyak pihak yang menjadi pelindung mereka.

Upaya pemerintah untuk memerangi bahaya narkoba, seperti penyuluhan sampai dengan mengeskekusi mati pengedar narkoba, belum juga membawa efek maksimal. Peredaran narkoba masih tetap marak dan kian bertambah.

Namun bukan dengan demikian segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah harus dihentikan, bukan hukuman mati yang harus ditiadakan. Justru diperlukan cara yang lebih ektrem lagi untuk bisa menekan angka peredaran narkoba.

Tentu kita tidak ingin mencontoh cara brutal seperti yang dilakukan eyang Soeharto di era tahun 1980 an. Dimana para penjahat kambuhan ditembak mati tanpa pengadilan.

Hanya saja, ketegasan eyang Soeharto itulah yang patut kita jadikan contoh.

Sekarang, kita tidak bisa main main lagi dengan kasus narkoba. 

Jika ingin menekan peredaran narkoba, maka sudah saatnya pemerintah harus mengambil tindakan atau keputusan yang lebih berani, lebih tegas dan keras lagi, bagi para pengedar, bandar atau aparat yang bermain. Jangan sampai terlambat seperti pada masa Eyang Soeharto dulu...

Hajar mereka semua dengan lebih keras tanpa pandang bulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun