Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[Fikber 3] Inilah Sang Putri Jempol

28 November 2015   07:10 Diperbarui: 28 November 2015   10:11 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pekarangan rumah, dipenuhi dengan bunga bunga yang indah, melebihi rumah yang ada di Kampung Kamposaina. Ketika Ben memasuki pekarangan rumah, suasana sejuk dan damai begitu kental menyeruak.

“Hallo, spada..” teriak Ben sambil mengetuk pintu rumah, yang terbuat dari kayu jati cokelat muda, dengan ukiran bunga mawar merah besar di tengahnya, dan daun daun hijau tua disekeliling bunganya.

Tak menunggu lama, pintu segera terbuka. Tampak sesosok perempuan setengah baya, berwajah oriental, bermata sipit, sedang tersenyum ramah ada dihadapan Ben.

“Mau cari siapa mas?” tanya perempuan berkulit kuning langsat dan berambut pendek sebatas leher itu.

“Em, em, anu bu, anu...”Ben gagap, melihat perempuan bersuara lembut di depannya.

Jauh dari perkiraan Ben, yang menyangka ibu Yerekim adalah sosok tua renta yang berjalan yang tertatih dengan tongkat ditangan.

Justru, yang ada dihadapan Ben, walau sudah setengah baya, ibu Yerekim masih keliatan jelas gurat kecantikannya. Apalagi wajah itu selalu dihiasi senyuman ramah. (uhuuuyyy...air laut siapa yang garem in sih...)

“Mohon maaf, saya sudah menggangu ketenangan ibu. Nama saya Ben, saya sedang mencari Putri Jempol, apakah ibu kenal atau tahu?” tanya Ben setelah menguasai perasaan gugupnya.

“Putri Jempol?” ibu Yerekim kembali menegaskan sambil tetap tersenyum manis.

Duh, melihat senyum itu, sukma Ben langsung terasa melayang ke awang awang. Hilang sudah bayangan Cinta sang gadis impiannya...

“Iiii... iya, iya Putri Jempol, bu...” saking gugupnya, membuat Ben hampir lupa menjawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun