Hasil penelitian Rosdiana (2014) menyimpulkan bahwa interkasi sosial masyarakat suku dalam dengan masyarakat pendatang di Kabupaten Entikong Provinsi Kalimantan Barat terbentuk dari kepribadian, status sosial dan banyaknya masyarakat di wilayah interaksi sosial yang membuat masyarakat suku dalam dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan masyarakat pendatang sebagai keluarga di Kabupaten Entikong Provinsi Kalimantan Barat.
Janah (2018) meneliti tentang Interaksi Sosial Masyarakat Multikultural Di Komplek Perumahan Citraland Kecamatan Sambikerep Surabaya. Â Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi sosial masyarakat multikultura dengan menggunakan data wawancara dan dokumentasi yang dianalisis dengan analisis deskriptif.Â
Hasil penelitian diperoleh  interaksi sosial pada masyarakat multikultural di daerah penelitian memiliki kesenjangan sebagai bentuk interaksi tersebut seperti tolong menolong, kerja bakti membersihkan lingkungan, penyantunan anak yatim, bakti sosial ke panti asuhan. Sedang hal-hal yang mempengaruhi interaksi tersebut adalah, agama, sosial budaya, ekonomi, dan pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian dan dukungan penelitian terdahulu, maka dapat dikemukakan bahwa interaksi sosial antar kelompok etnik di daeah transmigrasi  Kabupaten Konawe memperlihatkan dinamika interaksi masyarakat yang dibentuk oleh faktor kerja sama, persaingan, konflik dan akomodasi  dalam kondisi situasional masyarakat yang meliputi kondisi ekonomi, sosial , budaya, demografi dan hankamnas.Â
Sehingga dengan demikian diperoleh bahwa Dinamika interaksi sosial kelompok etnik menjadi bagian yang penting dalam kondisi situasional  masyarakat di daerah transmigrasi Kabupaten Konawe.
KESIMPULAN
Dinamika interaksi sosial antar kelompok etnik yang terdiri dari etnik Jawa, Bali, Madura, NTB dan Bugis di daerah transmigrasi menunjukkan adanya kerja sama antar kelompok etnik dalam melaksanakan pekerjaan bertani dan berkebuhn serta toleransi dan saling silaturahmi antar warga yang ada di daerag transmigrasi.
Interaksi dalam persaingan usaha untuk mencapai hasil usaha yang lebih baik guna memenuhi kebutuhan rumah tangga. Interaksi untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam kehidupan rumah tangga masing-masing kelompok etnik dan interaksi mengakomodasi pemerintah dan pihak dalam menyalurkan bantuan sarana dan prasarana pertanian serta mengakomidasikan penyelesaian konflik yang terjadi dlaam kehidupan masyarakat untuk hidup tenang dan damai di daerah transmigrasi.
Kondisi situasional yang ada di daerah transmigrasi menunjukkan kegiatan ekonomi warga kelompok etnik untuk memeproleh penghasilan dari kegiatan mereka. kondisi sosial warga yang berupaya memenuhi kebutuhan jasmani, rohani, pendidikan, dan kesahatan, serta kebutuhan lainnya.Â
Kondisi budaya yang menunjukkan adanya penerapan budaya masing-masing kelompok etnik dalam acara pernikahan maupun acara lainnya, kondisi demografi yang berubah akibat adanya warga yang bertambah dari fakto kelahiran dan faktor perpindahan warga wasuk ke desa-desa  serta adanya warga yang meninggal dunia sehingga jumlah penduduk menjadi berubah-ubah.Â
Serta kondisi hankamnas yang diimplementasikan dengan pembentukan kelompok siskamlin di desa desa-dan kelurahan sebagai upaya peningkatan keamanan dan ketentraman di daerag transmigrasi.