Mohon tunggu...
Microdata Kendari
Microdata Kendari Mohon Tunggu... Dosen - Jacob Breemer, SE.,MM., CQT,, Psy.

Penulis adalah tenaga ahli yang mengajar di Politeknik Indotek Kendari dengan bidang keahlian Manajemen dan Ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dinamika Interaksi Sosial antar Kelompok Etnik di Daerah Transmigrasi Kabupaten Konawe

14 Agustus 2019   07:00 Diperbarui: 14 Agustus 2019   12:01 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Selain itu demografis juga diwarnai dengan jumlah warga meninggal setiap tahun. Hal ini yang menunjukkan adanya perubahan kondisi demografis di daerah transmigrasi Kecamatan Wonggeduku.

Kerja sama dalam bidang hankamnas yang terjadi pada warga di daerah transmigrasi adalah mereka melaksanakan siskamling secara berkelompok. Dinamika interaksi warga dalam menjaga keamanan desa menunjukkan adanya kerja sama yang baik untuk melindungi desa dari pencurian ternah dan pengrusakan tanaman baik oleh manusia maupun oleh hewan. Dinamika interaksi sosial melalui peningkatan keamanan warga menunjukkan adanya interaksi antar kelompok etnik untuk bekerja sama dalam menjaga dan memelihara keamana di desa masing-masing di daerah transmigrasi.

Hasil penelitian ini dikonfirmasikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sumarni, dkk (2013) yang menyimpulkan bahwa interaksi sosial kerjasama yang terjadi antara masyarakat multietnis (Dayak, Madura, Melayu) sudah berjalan sesuai dengan proses interaksi sosial yang ada, hal ini terlihat dengan adanya kerjasama gotong royong antar etnis Dayak, Madura, Melayu seperti pembuatan irigasi sawah, pembersihan lingkungan dan juga pembuatan jalan sawah. Hal lain yang ditemui yaitu kerjasama dalam bentuk koalisi seperti musyawarah antar ketiga etnis (Dayak, Madura, Melayu) untuk mencapai suatu kepentingan bersama, dalam hal ini membahas mengenai pembuatan jalan pada gang etnis Madura.  Hasil penelitian ini merekomendasikan kerja sama antar etnik dalam satu wilayah untuk tujuan kemakmuran di desa.

Persaingan

Hasil penelitian yang diperoleh dari para informan mengungkapkan fakta bahwa interaksi sosial masyarakat dapat terjadi bentuk persaingan antar kelompok etnik, bahkan persaingan pada sesama etnik karena kegiatan usaha tani dilakukan bersama dan hasil yang diperoleh tidak sama. Hal ini terjadi karena ada faktor imitasi dimana warga saling meniru cara kerja. Sugesti dari warga yang mengalami gagal panen dan tidak berhasil dalam berusaha, bertindah irasional padahal petani ini memiliki wibawa, karismatik dan kedudukan yang tinggi dalam kelompok etniknya. Akibat dari pesaingan dalam usaha tani, warga yang gagal panen dan tidak kreatif terbelenggun kemiskinan, tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga. Tetapi jika diidentifikasikan, maka persaingan ini dapat dikendalikan dan akan menimbulkan simpati dan empati.

Warga di daerah transmigrasi ini terdiri dari kelompok-kelompok etnik, bahkan ada kelompok besar yang terdiri dari gabungan beberapa etnik yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan usahatani, namun demikian kelompok besar ini menimbulkan dampak persaingan dengan warga yang tidak termasuk kelompok besar. Keberadaan kelompok besar untuk dapat mengelola kegiatan usahatani dan memasarkan hasil panen secara langsung. Tujuan ini bertentang dengan keinginan warga yang melakukan kegiatan usahatani secara mendiri dan menjual hasil panennya sendiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan kelompok etnik di daerah transmigrasi selain bertani dan berkebut, ada kegiatan lain seperti beternak dan mengolah hasil hutan serta menjadi buruh tani. Aktivitas ini dilakukan untuk memperoleh upah yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Kaitannya dengan rumah tangga adalah bahwa pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi. Jumlah anggota keluarga yang ada dalam setiap kelompok etnik berbea-beda sehingga masing-masing keliarga keluarga berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi mereka.

Persaingand alam budaya juga terjadi antar kelompok etnik dimana masing-masing kelompok menunjukkan budaya mereka kepada masyarakat di Kecamatan Wonggeduku dalam berbagai acara, baik acara pernikahan, acara adat maupun acara nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah Kecamatan Wonggeduku. Persaingan budaya dapat dilihat dari adanya pertunjukan tarian khas daerah Jawa, Bali, Madura, NTB, Bugis dan Tolaki dimana setiap kelompok etnik berupaya menunjukkan tarian terbaik masing-masing etnik kepada warga masyarakat di Kecamatan Wonggeduku.

Persaingan dari aspek hankam dapat dilihat bahwa setiap kelompok etnik mengembangkan kegiatan siskamling untuk mempertahankan dan mengamankan daerah desa masing-masing. Persaingan terjadi dalam bentuk jumlah anggota pengamanan dan jumlah pos pengamanan untuk tempat berinteraksi antar kelompok etnik.

Konflik

Konflik dikenal sebagai peristiwa yang terjadi karena berbeda pendapat dan pandangan terhadap segala sesuai yang terjadi dalam kehidupan kelompok etnik. Konflik ekonomi terjadi karena perbedaan harga jual, biaya usahatani dan penggunaan alat-alat pertanian. Konflik ekonomi dalam rumah tangga terjadi karena ketimpangan pendapatan keluarga yang berharap pada hasil panen tanpa ada kreativitas kerja seperti keterampilan dan kemampuan membuat kerajian untuk dapat dipasarkan kepada masyarakat guna memperoleh penghasilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun