Ha..?
Jalan Fondrako, 18.15
(Ada malaikat tante, malaikat kakak dan mungkin malaikat anak. Hmm atau anak malaikat. Ha... Ha ... hari ini lucu tapi luar biasa. Dompet hampir-hampir hilang dan anak aneh itu benar-benar  baik.  Mungkin  kapan-kapan  saya  menemuinya,  siapa  tahu  saya  bisa membantunya).
"Selamat sore, Bapak... Mari biar saya bawa tasnya."
"Ya... ya ini, Bi. Ibu sudah pulang?"
"Belum, Pak. Tapi Nyonya sudah nelpon tadi. Katanya dia mungkin makan malam di luar."
Selalu begitu. Semua sibuk. Kadang-kadang saya merindukan masa-masa dulu saat masih sulit. Semua sering bertemu dan tertawa bersama.  Untung Bibi ada di sini. Eh... sepertinya kandungan Bibi semakin besar. Kasihan Bibi ini. Umurnya sudah lebih kepala tiga, masih harus  melahirkan. Hmm.. sepertinya saya juga kurang memperhatikan orang-orang di rumah ini.
"Ini kopinya, Pak."
"Terima kasih, Bi. Oh, ya Bi kandungan Bibi sudah bulan berapa?"
"Doro bawa nia[1]. Bibi sebenarnya malu, sudah tua begini masih melahirkan. Tapi Ama Sakhi [2] benar-benar merindukan anak laki-laki. Siapa tahu ini anak laki-laki. ".
Â