Mohon tunggu...
Mey Liasta Trihastina
Mey Liasta Trihastina Mohon Tunggu... Lainnya - Education

Pendidikan Sains Matematika Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Filsafat: Penerapan Filsafat, Ideologi, Paradigma dan Teori dalam PBM Matematika

15 November 2024   11:03 Diperbarui: 15 November 2024   11:55 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kurikulum matematika berbasis karakter berarti bahwa pendidikan matematika integrasi mata pelajaran atau melalui kegiatan ko-kurikuler dan ekstrakurikuler. Filosofinya adalah bahwa dengan belajar matematika, manusia dapat belajar tentang cara hidup yang baik, hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, alam, bangsa, dan negara.

Pendidikan matematika berbasis karakter mengadopsi Progressive Educator dan Public Educator. Secara eksplisit implementasi pendidikan matematika berbasis karakter mendasarkan pada:

1. Pengetahuan matematika pada berbagai dimensinya, yang meliputi hakikat, pembenaran, dan kejadiannya.

2. Objek matematika pada berbagai dimensinya yang meliputi hakikat dan asal-usulnya.

3. Penggunaan matematika formal yang meliputi efektivitasnya dalam sains, teknologi, dan ilmu lainnya.

4. Praktik matematika pada berbagai dimensi secara lebih umum termasuk aktivitas para matematikawan atau aktivitas matematika para siswa.

           Pendidikan matematika berbasis karakter memandang ilmu pengetahuan sebagai proses berpikir, bersikap, dan berbuat atau dalam filosofi Ki Hadjar Dewantara disebut sebagai konsep "ngerti", "ngroso", dan "nglakoni". Matematika sebagai salah satu mata pelajaran wajib diharapkan tidak hanya membekali siswa dengan kemampuan untuk menggunakan perhitungan atau rumus dalam mengerjakan soal tes saja akan tetapi juga mampu melibatkan kemampuan, sikap, dan keterampilan bernalar dan analitisnya dalam memecahkan masalah sehari-hari.

2.3 Paradigma dalam PBM Matematika

Paradigma pendidikan adalah kerangka berpikir yang digunakan untuk memahami dan mengimplementasikan proses belajar-mengajar. Beberapa paradigma yang dapat diterapkan dalam PBM matematika adalah:

a. Paradigma Behavioristik

Mengutamakan pengulangan dan reinforcement (penguatan) sebagai cara untuk mempelajari konsep matematika. Siswa belajar melalui latihan-latihan yang berulang, dan hasil belajar diukur melalui tes dan evaluasi yang terstruktur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun