Mohon tunggu...
Mey Liasta Trihastina
Mey Liasta Trihastina Mohon Tunggu... Lainnya - Education

Pendidikan Sains Matematika Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Belajar Filsafat: Penerapan Filsafat, Ideologi, Paradigma dan Teori dalam PBM Matematika

15 November 2024   11:03 Diperbarui: 15 November 2024   11:55 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Filsafat Pendidikan dalam PBM Matematika

Matematika merupakan suatu pengetahuan yang kebenarannya mutlak, yang berarti tidak diragukan kebenarannya. Pandangan ini terbalik dengan fallibilist yang memandang bahwa kebenaran matematika itu tidak mutlak (Ernest, 1991). Hubungan antara filsafat dengan matematika saling berkaitan satu sama lain. (Gayatri, 2022). Ada beberapa alasan yang menguatkan penyataan tersebut. Pertama, matematika dan filsafat sama-sama lahir di tempat yang sama, yaitu di Yunani. Selain itu, keduanya merupakan aspek intelektual pertama yang untuk memahami dunia di sekitar kita. Kedua, matematika merupakan suatu kasus penting bagi seorang filsuf. Hal ini dikarenakan banyak filsuf terdahulu yang fokus pada matematika dalam agenda filosogi kontemporer. Ketiga, matematika dan filsafat saling berkaitan pada epistimologi ilmu pengetahuan (Wahyudin, 2014).

Matematika berperan penting hampir setiap upaya ilmiah yang ditunjukkan kepada pemahaman dunia materi. Matematika tidak lagi digunakan sebagai studi kasus bagi sains empiris ketika kemunduran rasionalisme. Meskipun demikian, sains yang menggantikan matematika sehingga dapat disimpulkan bahwa sains menggunakan matematika. Pandangan filsafat, matematika adalah suatu alat utama untuk memahami dunia (Wahyudin, 2014). Filsafat berasal dari kata Yunani philosophia, yang berarti hikmah, pengetahuan, dan kebijaksanaan. Filsafat disebut juga mater scientiarum, yang berarti ibu dari segala ilmu. Pembahasan dapat disajikan dalam bentuk grafik, tabel, atau deskriptif. Analisi dan interpretasi kondisi empiris atas permasalahan yang dibahas dalam karya ilmiah dilakukan sebelum pembahasan. (Sesady, 2019). Tujuan dari filsafat adalah untuk memberikan prinsip-prinsip pertama untuk bidang-bidang keilmuan tertentu, seperti matematika. Peran filsafat adalah untuk memberikan penjelasan yang koheran tentang suatu keilmuan tertentu (Wahyudin,2014).Selain itu, filsafat berperan penting dalam memecahkan permasalahan dalam dunia pendidikan (Gayatri, 2022).

Filsafat pendidikan menjadi dasar dalam menentukan bagaimana proses pembelajaran seharusnya dilakukan. Dalam konteks matematika, beberapa aliran filsafat yang relevan meliputi:

a. Realisme

Realisme berpendapat bahwa matematika adalah representasi dari realitas objektif. Pembelajaran matematika dalam konteks ini berfokus pada penguasaan konsep-konsep abstrak yang bersifat tetap dan tidak berubah. Guru yang menganut realisme akan memprioritaskan pemahaman konsep fundamental secara struktural dan sistematis. Pengetahuan di dalam dunia pendidikan tidak hanya terletak pada objek saja tetapi juga pada subjeknya. Pada prinsipnya realisme memandang hakikat wujud/nyata/realitas terdiri atas dunia fisik dan rohani (dualitas). Realisme di dalam dunia pendidikan memiliki prinsip dan tujuan untuk memberikan perhatian kepada peserta didik yang apa adanya, untuk menyesuaikan hidup dan tanggung jawab sosial. Realisme sangat memandang dalam sebuah pendidikan, karna realisme sendiri memiliki memiliki tujuan didalam pendidikan yaitu dengan mengembangkan kemampuan intelektual, dan ingin memfokuskan pendidikan pada pencarian kebenaran melalui persamaan terhadap dunia fisik atau informasi yang berubah-ubah. Agar dapat mengatasi situasi terkini dengan membekali kemampuan agar dapat memecahkan masalah yang ada saat ini.

Konsep Pendidikan Realisme

Berdasarkan aliran realisme, maka tujuan pendidikan akan dirumusakan sebagai upaya pengembangan potensi-potensi yang ada dan dimiliki oleh peserta didik untuk menjadi seoptimal mungkin. Menurut Realisme, yang dimaksud dengan hakikat kenyataan itu berada pada "hal" atau "benda". Jadi, bukan sesuatu yang terlepas atau dilepaskan dari pemiliknya. Oleh karena itu, wajar bila yang menjadi perhatian pertama dalam pendidikan adalah apa yang ada pada peserta didik .

Tujuan Pendidikan

Tujuan-tujuan pendidikan dalam aliran realisme adalah dapat menyesuaikan diri secara tapat dalam hidup dan dapat melaksanakan tanggung jawab sosial.

Prinsip-Prinsip Pendidikan Realisme

  1. Belajar pada dasarnya mengutamakan perhatian pada peserta didik seperti apa adanya.
  2. Inisiatif dalam pendidikan harus ditekankan pada pendidik bukan pada anak.
  3. Inti dari proses pendidikan adalah asimilasi dari subjek mater yang telah ditentukan. Kurikulum diorganisasikan dan direncanakan dengan pasti oleh guru. Secara luas lingkungan materiil dan sosial, manusia yang menentukan bagaimana seharusnya ia hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun