Mohon tunggu...
Meutia Kirana
Meutia Kirana Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pelajar Menengah ke Atas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dan Hujan

22 November 2020   00:14 Diperbarui: 23 November 2020   00:59 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Singkat cerita, semenjak pertemuanku dengan Guntur yang sekejap itu, sedikit demi sedikit, rasanya semua berubah menjadi lebih baik.

Setahun setelah kejadian itu, aku yang kelewat nekat mengikuti ujian beasiswa di salah satu sekolah seni rupa terfavorit, diterima di sana dengan beasiswa penuh sampai aku lulus. 

Pada awalnya, tentu saja, kedua orang tuaku menolak mentah-mentah keinginanku. Namun setelah melihat perjuanganku, mereka pun akhirnya luluh perlahan mulai mendukungku. 

Aku masih ingat kata-kata mereka melalui telepon, "Kamu tahu konsekuensinya, nduk. Bapak Ibu harap kamu benar-benar serius dengan mimpimu itu."

"Iya Pak, Bu. Linda janji bakal banggain Bapak Ibu."

Kini, disinilah aku, Kalinda Dipta Adini, delapan tahun silam, akhirnya bisa menggelar pameran seniku sendiri yang pertama, dengan judul "Kala Hujan". 

Ini adalah pameran pertamaku, namun ada begitu banyak orang antusias yang datang. Termasuk kedua orang tuaku. Aku tersenyum puas kala mendengar kata bangga keluar dari mulut mereka. 

Aku tersenyum kecil sembari memandangi pemandangan di depan mataku, menyaksikan puluhan orang nampak menikmati pameranku. Aku menyusuri karya demi karyaku,sebelum akhirnya berhenti di depan salah satu karya favoritku. 

Sebuah potret seorang pria berkemeja putih, tersenyum lebar, menikmati hujan meskipun begitu deras. Lukisan ini kuberi nama, "Rening".

Aku senang dan bangga terhadap diriku dan kehidupanku sekarang. Aku bisa menggapai mimpiku, membahagiakan orang tuaku dan diriku sendiri. Meskipun, sejujurnya, jauh di dalam lubuk hatiku yang terdalam, aku berharap aku bisa bertemu kembali dengannya kembali dan mengatakan kepadanya,

"Aku berhasil!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun