Suara teriakan histeris di depan ruang ICU mengejutkan kami. Kami segera bergegas menghampiri dan melihat keadaan Bu Teguh serta beberapa ungkapan yang menguatkan dari orang-orang yang di sekitarnya, aku tahu. Danu telah pergi.
Meninggalkan penyesalan mendalam pada kedua orang tua yang tak bijaksana menyikapi suatu permasalahan. Sungguh, begitu banyak anak yang seperti Danu bahkan lebih tak beruntung. Namun, rasa cinta tak bersyarat yang dimiliki kedua orang tua dapat membuat anak-anak tersebut bahagia dengan kelebihan yang dimilikinya.
Pandai itu tak semata prestasi akademis. Pintar itu tak hanya nilai baik yang tertera di sebuah buku rapor.
Tuhan selalu memberikan kelebihan dibalik setiap kekurangan. Tugas kitalah untuk membantu anak-anak itu menemukan kelebihannya dan berprestasi di bidang yang dicintainya.
Menerima sebuah kekurangan itu memang tak mudah. Membandingkan lalu menyalahkan itu jauh lebih gampang. Namun, bila sudah terjadi seperti Danu, penyesalan pun tak akan mengubah keadaan.
Hanya rasa pedih yang tersisa ....
~ Tamat ~
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H