Mohon tunggu...
Metia Septiani
Metia Septiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

musik itu indah, lagi belajar dan mencari ilmu tentang ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Berfikir Kritis dan Pemecahan Masalah dalam Kehidupan Sehari-hari

30 Desember 2024   14:46 Diperbarui: 30 Desember 2024   14:46 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Asumsi yang salah dapat menyesatkan individu. Kerangka rujukan yang tidak cermat menghambat efektifitas pemecahan masalah. Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri individu akan cenderung menolak informasi baru, merasionalisasikan kekeliruan dan mempersukar penyelesaian.

3. Fleksibilitas

Seorang individu yang luwes dalam berpikir, mau melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan mampu mengkritisi pendapat orang lain akan lebih mudah dalam menyelesaikan masalah.

4. Kestabilan emosi

Emosi sangat mewarnai pola dan cara berpikir. Saat emosi mencapai tingkat intensitas yang tinggi akan menimbulkan kesulitan untuk berpikir secara efisien dan objektif. Hal ini akan menghambat penyelesaian masalah. Emosi yang stabil pada individu akan memunculkan sikap empati sehingga mampu membantu penyelesaian masalah dengan baik.

Hubungan Antara Berfikir Kritis dan Pemecahan Masalah

           Wayne A. Wickelgren (1974: 15) menyatakan bahwa bagian dari masalah dapat diubah hanya dengan mengaplikasikan sebuah operasi kesatu atau lebih pernyataan untuk menghasilkan pernyataan yang baru. Pemecahan masalah adalah proses penerimaan masalah sebagai tantangan untuk menyelesaikannya. Huitt (1992) mengklasifikasikan teknik yang digunakan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan kedalam dua kelompok secara kasar, terkait dengan dikotomi kritikal/kreativitas. Kelompok pertama cenderung lebih linear dan serial, lebih terstruktur, lebih rasional dan analitik, dan lebih berorientasi ketujuan; teknik ini sering dipandang sebagai bagian dari latihan berpikir kritis. Kelompok kedua cenderung lebih holistik dan paralel, lebih emosional dan intuitif, lebih kreatif, dan lebih aktual/kinestetik; teknik ini sering dipandang sebagai bagian dari latihan berpikir kreatif.

          Polya (1957) dalam Daniel Muijs (2003: 187), Erman Suherman (2003: 91) dan Wayne A. Wickelgren (1974: 16) menawarkan suatu strategi untuk memecahkan masalah yang terdiri dari 4 langkah yaitu:

1. Memahami masalah

2. Membuat rencana

3. Melaksanakan rencana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun