"Masak sih, Bli?"
"Ya.. bli pernah dicium anjing, malamnya mimpi berpakaian kotor. Itu pertanda tubuh kita leteh, kotor!"
"Wuihh.. bli bisa menafsirkan mimpi?"
"Baru belajar sih. Seneng aja."
"Minum dulu!" pintanya.
Rina ternyata sudah mempersiapkan suguhan makanan ringan untukku. Di mejanya ia menaruh bunga segar. Aku iseng menyentuhnya. Ternyata hanya bunga tiruan terbuat dari kain. Kira bunga sungguhan. Kosnya tak sesederhana yang aku pikirkan, ternyata kos-kosan elit. Bau harum tercium di sekitarnya. Mungkin gara-gara aku menghubunginya sebelum mau kesini, sehingga Rina mendesain tempatnya jadi indah, atau mungkin memang berjiwa seni.Â
"Indah juga suasana disini."
"Aku memang penikmat keindahan, Bli."
"Seindah wajahmu" selorohku tersenyum sembari menyedot fresh tea.
"Iihh.. Bli bisa aja ngegombal!"
"Bicara apa adanya."