Pikiranku bergejolak membaca pesannya karena beberapa minggu lalu aku juga memimpikannya.Â
"Ceritanya aq berada di swatu tmpat yg tidak begitu diketahui, samar2 seperti di Bangli. Disitu aq melihat bli berpakaian pengantin payas agung, berpasangan dgn sesorg yg tak kukenal. Tempat itu bukan tempt resepsi, tetapi pura. Setelah aq masuk, aq melihat orang sedang sholat. Lalu mereka menghiasa dua ekor ayam; jantan-betina, ayam itu dinikahkan!"
"Kok bisa ya Wi memimpikan bli begitu. Memimpikan seseorang menikah itu pertanda tak baik, tetapi kadang mimpi muncul sebagai bahasa isyarat, bahkan bercerita apa adanya."
"Aq takut bli.."
"Takut kenapa?"
"Gak tahu, takut gitu aja!"
Aku tak melanjutkan obrolan dengan Sang Ayu, aku melihat pesan dari Rina.
"Udah bobok bli? Kok gak inbox aku?!"
"Belum.. wong bli nunggu Diajeng untuk inbox bli."
"Iihh jahat banget sih! Kan gak enak cewek duluan?"
"Hello.. bangun, bangun! Sudah tahun berapa sekarang, Diajeng? Sekarang sudah jaman milenial, 'Jaman Now'.. jaman emansipasi perempuan!"