Mohon tunggu...
I Ketut Merta Mupu
I Ketut Merta Mupu Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Pendamping Sosial PKH Kementerian Sosial RI

Alumni UNHI. Lelaki sederhana dan blak-blakan. Youtube : Merta Mupu Ngoceh https://youtube.com/@Merta_Mupu_Ngoceh

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Menggali Mimpi dengan Tenung Tanya Lara

6 Maret 2017   13:16 Diperbarui: 7 Maret 2017   00:01 3660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sad Wara

Tungleh ngaran sarwa mati atau benda mati. Serperti tued (pangkal batang kayu), dlsb.

Aryang ngaran dewa Hyang, Dewa Hyang Alit, bhatara Hyang Guru, dlsb.

Urukung ngaran urung atau buung (batal), rurung (jalan, termasuk juga jalan niskala, jalan di alam gaib), bisa juga diartikan diberi jalan atau petunjuk, dlsb.

Paniron ngaran sarwa hidup. Seperti pohon pisang, daun, cabang, dan tanaman lainnya.

Was ngaran luwas (pergi). Was juga perlambang lama. Bila seseorang jatuh sakit nuju was maka sakitnya lama.

Maulu ngaran mamedi (roh orang meninggal yang belum diaben), maulu juga dimaknai sang wengi (sebangsa jin).

Sapta wara

Redite ngaran raab (atap), tembok, tebing, dlsb.

Soma ngaran umah (rumah), uma (sawah), dlsb.

Anggara ngaran nganggar (mencolok ke permukaan), anggaranga (direncanakan), dlsb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun