Sepulang dari balai desa, Anto menepuk bahu Lunjan. "Kamu tadi hebat, Lunjan. Suaramu didengar."
Lunjan tersenyum tipis. "Entahlah, To. Aku cuma berharap, suatu hari nanti, orang-orang kaya dan pejabat itu sadar kalau kekayaan dan kekuasaan bukan segalanya."
Anto mengangguk. "Ya, dan kita harus terus berjuang. Sebab kalau bukan kita, siapa lagi?"
Di bawah langit senja, Lunjan memandang jauh ke depan. Ia tahu, jalan menuju keadilan masih panjang. Tapi ia percaya, selama ada keberanian untuk bersuara, harapan itu akan tetap hidup.
Namun satu hal yang pasti, sekarang masyarakat tertolong dengan adanya teknologi maju, media sosial. Orang kaya dan para pejabat tidak bisa macam-macam, kalau tidak maka kelakuan busuk mereka akan viral.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H