Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Layar Kekuasaan

16 Desember 2024   16:17 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:17 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Awr.34h6719neiIKh5RXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3BpdnM-?p=Di+Balik+Layar+Kekuasaan

Sepulang dari balai desa, Anto menepuk bahu Lunjan. "Kamu tadi hebat, Lunjan. Suaramu didengar."

Lunjan tersenyum tipis. "Entahlah, To. Aku cuma berharap, suatu hari nanti, orang-orang kaya dan pejabat itu sadar kalau kekayaan dan kekuasaan bukan segalanya."

Anto mengangguk. "Ya, dan kita harus terus berjuang. Sebab kalau bukan kita, siapa lagi?"

Di bawah langit senja, Lunjan memandang jauh ke depan. Ia tahu, jalan menuju keadilan masih panjang. Tapi ia percaya, selama ada keberanian untuk bersuara, harapan itu akan tetap hidup.

Namun satu hal yang pasti, sekarang masyarakat tertolong dengan adanya teknologi maju, media sosial. Orang kaya dan para pejabat tidak bisa macam-macam, kalau tidak maka kelakuan busuk mereka akan viral.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun