Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Layar Kekuasaan

16 Desember 2024   16:17 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:17 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.search.yahoo.com/search/images;_ylt=Awr.34h6719neiIKh5RXNyoA;_ylu=Y29sbwNncTEEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3BpdnM-?p=Di+Balik+Layar+Kekuasaan

Lunjan Sarou sedang duduk di kursi kayu tuanya, menatap layar ponsel dengan kening berkerut.

Sebuah pesan video di grup WhatsApp membuat darahnya mendidih. Salah seorang pemborong yang cukup terkenal, anggota grup mereka memposting seorang kaya raya memamerkan kekayaannya di TikTok sambil berkata penuh kesombongan:

"Orang miskin jangan lawan orang kaya. Rakyat biasa jangan lawan pejabat. Habis kamu nanti."

Jari-jari Lunjan bergerak cepat di atas keyboard virtualnya. Ia mengetik komentar sederhana namun penuh makna:

"Hidup jangan terlalu sombong. Harta itu hanya titipan Tuhan. Waktu mati nanti, tidak ada yang bisa kita bawa."

Komentarnya itu segera direspon oleh seorang anggota grup lain, yang sepertinya adalah pendukung fanatik pejabat daerah yang baru saja memenangkan Pilkada.

"Betul itu. Kalau kita lawan, nanti malah nggak ada yang mau kasih pekerjaan. Pejabat juga nggak akan bantu urusan kita," tulis orang itu, diakhiri dengan stiker tersenyum.

Lunjan memandang layar ponselnya dengan wajah masam. Ia tahu, orang ini hanyalah bagian dari barisan pendukung yang dibutakan oleh janji-janji politik. Namun, ia memilih menahan diri. Hanya emoji dua tangan terkatup yang dikirimkan sebagai balasan.

Keesokan harinya, Lunjan sedang duduk di warung kopi Pak Marto di pinggir desa. Hiruk pikuk orang-orang yang bercengkerama di warung itu membuat suasana sedikit riuh.

Beberapa pelanggan membahas isu Pilkada yang baru selesai, termasuk kemenangan sang pejabat kaya yang belakangan jadi bahan perbincangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun