Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jejak Digital yang Tak Bisa Dihapus: Perspektif Ilmiah dan Fenomena Penistaan Agama

10 Oktober 2024   18:57 Diperbarui: 10 Oktober 2024   19:03 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://aptika.kominfo.go.id/2021/08/waspada-rekam-jejak-digital-kita-di-internet/

Jejak digital adalah segala bentuk informasi yang ditinggalkan oleh seseorang saat berinteraksi di dunia maya, baik secara sengaja maupun tidak. Informasi ini bisa berupa unggahan di media sosial, pencarian di mesin pencari, transaksi online, dan berbagai aktivitas lainnya.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, jejak digital semakin sulit dihapus. Bahkan, berbagai pihak, termasuk perusahaan teknologi dan pemerintah, memiliki kemampuan untuk melacak, menyimpan, dan mengakses data tersebut.

Salah satu fenomena yang kerap muncul akibat jejak digital adalah kasus-kasus penistaan agama di internet, yang dapat menimbulkan dampak sosial dan hukum yang serius.

Fenomena ini menimbulkan berbagai persoalan etika, privasi, dan keamanan. Jejak digital tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga pada kelompok masyarakat, seperti dalam kasus penistaan agama.

Ketika seseorang mengunggah atau membagikan konten yang dianggap menista agama, meskipun konten tersebut dihapus, jejak digitalnya tetap ada dan dapat memicu berbagai reaksi sosial dan hukum.

Tulisan ini akan membahas dari sudut pandang ilmiah dan sosial, bagaimana jejak digital tidak bisa dihapus secara total, serta implikasi dari penistaan agama dalam konteks digital.

1. Jejak Digital: Pengertian dan Karakteristik

Jejak digital secara sederhana adalah kumpulan data yang dihasilkan ketika seseorang menggunakan perangkat elektronik atau internet. Ada dua jenis jejak digital yang umum, yaitu jejak digital aktif dan jejak digital pasif.

Jejak digital aktif adalah informasi yang sengaja ditinggalkan oleh pengguna, seperti unggahan di media sosial, komentar, atau berbagi informasi secara online. Sementara itu, jejak digital pasif adalah informasi yang dikumpulkan tanpa sepengetahuan pengguna, seperti alamat IP, riwayat pencarian, atau kebiasaan browsing.

Salah satu alasan utama mengapa jejak digital sulit dihapus adalah karena sifat internet yang terdistribusi. Begitu data diunggah, data tersebut bisa direplikasi, disimpan di berbagai server, atau diarsipkan oleh pihak ketiga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun