Mohon tunggu...
Yovinus
Yovinus Mohon Tunggu... Penulis - laki-laki

Hidup itu begitu indah, jadi jangan disia-siakan. Karena kehidupan adalah anugerah Tuhan yang paling sempurna bagi ciptaanNya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perubahan Bentuk Tubuh dan Gangguan Mata Akibat Penggunaan Gadget: Fenomena, Dampak, dan Solusi

6 Oktober 2024   08:58 Diperbarui: 6 Oktober 2024   09:08 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://naturafit.co.id/dampak-kecanduan-gadget-terhadap-kesehatan-mata/

Dalam era digital yang terus berkembang, penggunaan gadget, seperti ponsel pintar, tablet, dan komputer, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Anak-anak, remaja, hingga orang dewasa kini semakin bergantung pada perangkat digital ini, baik untuk berkomunikasi, belajar, bekerja, hingga hiburan. Namun, di balik manfaat besar yang ditawarkan oleh gadget, ada dampak negatif yang sering kali diabaikan.

Salah satu dampak yang paling signifikan adalah perubahan bentuk tubuh serta gangguan pada kesehatan mata, seperti mata minus dan rabun jauh.

Misalnya bentuk tubuh kita bungkuk atau berbentuk aneh tidak normal, serta mata minus sehingga berkaca mata tebal.

Perubahan bentuk tubuh akibat postur yang buruk selama penggunaan gadget dan peningkatan prevalensi miopia (rabun jauh) adalah dua masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan.

Meningkatnya kasus ini tidak hanya terjadi di kalangan anak-anak dan remaja, tetapi juga orang dewasa, terutama di daerah perkotaan. Tulisan ini akan menguraikan bagaimana penggunaan gadget yang berlebihan mempengaruhi postur tubuh dan kesehatan mata, serta memberikan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.

Perubahan Bentuk Tubuh Akibat Penggunaan Gadget

Saat menggunakan gadget, orang sering kali tanpa sadar mempertahankan postur yang tidak baik untuk jangka waktu yang lama. Kebiasaan ini dapat menyebabkan perubahan bentuk tubuh yang tidak diinginkan.

Beberapa masalah postur umum yang diakibatkan oleh penggunaan gadget yang berlebihan adalah sebagai berikut:

    Tekanan pada Leher dan Bahu (Tech Neck)

"Tech neck" adalah istilah yang merujuk pada rasa sakit dan ketegangan di leher akibat sering menunduk saat menggunakan gadget. Posisi menunduk ke depan untuk melihat layar gadget dalam waktu lama dapat memberikan tekanan yang sangat besar pada tulang belakang bagian atas.

Menurut penelitian, saat seseorang menunduk dengan sudut 60 derajat, tekanan pada leher dapat meningkat hingga 27 kilogram. Dampak jangka panjang dari kebiasaan ini dapat menyebabkan nyeri leher kronis, hernia diskus, hingga kelainan pada tulang belakang.

    Postur Bungkuk

Selain masalah leher, postur bungkuk menjadi semakin umum di kalangan pengguna gadget. Postur ini sering terjadi ketika seseorang duduk dalam waktu lama dengan posisi membungkuk ke depan sambil melihat layar.

Kebiasaan duduk yang tidak ergonomis ini tidak hanya mengganggu penampilan fisik, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang dan otot, termasuk nyeri punggung bawah yang kronis.

Terlalu lama baring juga akan berdampak pada bentuk tubuh kita, seperti terlihat lemah lecek, tidak perkasa dan becek.

    Penyempitan Otot Dada dan Pemendekan Otot Pinggul

Postur yang buruk saat menggunakan gadget juga dapat menyebabkan otot-otot di sekitar dada menjadi kaku dan tegang, serta otot pinggul menjadi pendek karena posisi duduk yang terlalu lama.

Akibatnya, keseimbangan otot tubuh terganggu, yang dapat menyebabkan nyeri di berbagai bagian tubuh dan meningkatkan risiko cedera saat melakukan aktivitas fisik.

Gangguan Kesehatan Mata Akibat Penggunaan Gadget

Selain perubahan pada bentuk tubuh, salah satu dampak paling signifikan dari penggunaan gadget yang berlebihan adalah gangguan kesehatan mata.

Dua masalah yang paling umum adalah mata minus (miopia) dan rabun jauh. Penggunaan gadget, terutama dalam jangka waktu yang lama dan jarak dekat, memperburuk masalah ini.

    Miopia (Rabun Jauh)

Miopia, atau yang lebih dikenal dengan mata minus, adalah gangguan penglihatan di mana seseorang kesulitan melihat objek yang jauh dengan jelas. Miopia disebabkan oleh cahaya yang difokuskan di depan retina, bukan tepat di atasnya, yang membuat gambar menjadi kabur.

Menurut banyak studi, ada hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget secara intensif dan peningkatan prevalensi miopia, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.

Penggunaan gadget, terutama dalam jangka waktu yang lama tanpa jeda, menyebabkan mata bekerja keras untuk fokus pada layar yang jaraknya sangat dekat.

Hal ini memicu peningkatan stres pada otot mata dan memaksa mata untuk terus menerus menyesuaikan fokus. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menyebabkan miopia progresif, yang artinya tingkat minus pada mata terus bertambah seiring waktu.

Memang kondisi ini tanpa kita sadari atau memang kita tidak peduli sebelum menderita sakit. Jika sakit dan berobat, maka kita akan tahu bahwa hal itu tidak bisa mengembalikan kesehatan mata kita seperti semula, sementara biaya yang kita keluarkan sudah begitu besar.

    Rabun Dekat (Presbiopia Dini)

Selain miopia, rabun dekat atau presbiopia juga menjadi masalah yang mulai sering muncul pada usia yang lebih muda dari biasanya akibat penggunaan gadget. Biasanya, presbiopia terjadi pada orang yang berusia 40 tahun ke atas, di mana lensa mata mulai kehilangan elastisitas dan kemampuan untuk fokus pada objek yang dekat.

Namun, banyak kasus presbiopia dini yang kini ditemukan pada usia 30-an, bahkan 20-an. Hal ini diduga kuat berkaitan dengan kebiasaan menggunakan gadget untuk melihat objek dengan jarak dekat dalam waktu lama.

    Sindrom Penglihatan Komputer (Computer Vision Syndrome)

Sindrom penglihatan komputer adalah kondisi yang terjadi akibat terlalu lama menatap layar gadget, yang menyebabkan mata menjadi lelah, kering, dan tegang. Gejala yang biasa dialami termasuk mata terasa pegal, penglihatan kabur, sakit kepala, dan mata kering.

Seringkali, kondisi ini terjadi karena frekuensi berkedip yang menurun saat menatap layar, yang berakibat pada kurangnya pelumasan alami mata.

Dampak Lain dari Penggunaan Gadget yang Berlebihan

Selain dampak langsung pada kesehatan fisik dan mata, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat mempengaruhi kualitas tidur dan kesehatan mental.

Paparan sinar biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yaitu siklus alami tidur dan bangun seseorang. Sinar biru ini menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga menyebabkan kesulitan tidur atau insomnia.

Kesehatan mental juga bisa terpengaruh oleh penggunaan gadget, terutama jika penggunaannya berkaitan dengan konsumsi konten media sosial. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di media sosial dapat meningkatkan risiko kecemasan, depresi, dan rasa kesepian, terutama di kalangan remaja.

Cara Mengatasi Masalah yang Ditimbulkan oleh Penggunaan Gadget

Setelah memahami berbagai dampak negatif dari penggunaan gadget, langkah selanjutnya adalah mencari solusi yang efektif untuk mengurangi risiko tersebut.

Beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi perubahan bentuk tubuh serta gangguan kesehatan mata adalah sebagai berikut:

    Pentingnya Postur yang Benar

Salah satu cara paling sederhana untuk mencegah perubahan bentuk tubuh akibat penggunaan gadget adalah dengan menjaga postur yang benar. Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga postur yang baik saat menggunakan gadget:

    Posisi Duduk Ergonomis

Pastikan punggung tegak dengan bahu rileks, lutut sejajar dengan pinggul, dan kaki rata di lantai. Gunakan kursi yang mendukung lengkungan alami punggung.

Berbaringlah dengan postur yang benar

Ada juga anak yang berbaring berhari-hari untuk bermain gadget atau laptop. Yang harus diperhatikan adalah posisi tubuh ketika berbaring, pastikan benar bagus seperti bantal tidak terlalu tinggi dan berikan jeda untuk bergerak atau berolah raga.

    

Ketinggian Layar

Letakkan gadget atau layar komputer sejajar dengan mata untuk menghindari menunduk terlalu jauh. Ini akan mengurangi tekanan pada leher dan bahu.

   

 Jeda Aktivitas

Yang tidak boleh ditinggalkan, adalah selalu berikan jeda untuk bangun dan bergerak setiap 30 menit hingga 1 jam. Berjalan-jalan sebentar atau melakukan peregangan sederhana dapat membantu merilekskan otot yang tegang akibat duduk terlalu lama.

    Pengaturan Penggunaan Gadget untuk Mata Sehat

Untuk melindungi kesehatan mata, pengguna gadget harus mengambil beberapa langkah berikut:

    Aturan 20-20-20: Setiap 20 menit, lihatlah objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik. Ini membantu mata untuk relaksasi dan mengurangi ketegangan akibat menatap layar dalam waktu lama.

    Cahaya yang Cukup: Pastikan lingkungan sekitar memiliki pencahayaan yang baik saat menggunakan gadget. Jangan gunakan gadget di ruangan yang terlalu gelap, karena ini membuat mata bekerja lebih keras untuk fokus.

Karena bahayanya di sini, banyak anak-anak tidak mau lampu dihidupkan ketika mereka bermain gadget atau laptop, sehingga tanpa sadar akan memaksa mata bekerja lebih keras.

    Jarak yang Aman: Selalu gunakan gadget dengan jarak yang aman dari mata. Idealnya, jarak antara mata dan layar adalah sekitar 30-40 cm.

    Pengaturan Kecerahan Layar: Sesuaikan kecerahan layar gadget dengan pencahayaan di sekitarnya. Jangan terlalu terang atau terlalu redup, karena dapat mempercepat kelelahan mata.

    Mengurangi Waktu Penggunaan Gadget

Mengurangi durasi penggunaan gadget dapat membantu mencegah masalah kesehatan yang muncul. Pengaturan waktu, terutama untuk anak-anak dan remaja, menjadi hal yang penting. Orang tua bisa memberikan batasan waktu dan mengajak anak untuk lebih banyak beraktivitas fisik di luar ruangan.

    Olahraga dan Peregangan

Melakukan olahraga secara rutin dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan dan mengatasi dampak buruk dari penggunaan gadget. Latihan seperti yoga atau pilates sangat dianjurkan karena fokus pada postur dan peregangan otot yang sering kali kaku karena duduk lama.

    Konsultasi Medis

Jika sudah mengalami gejala-gejala seperti nyeri leher, bungkuk, atau gangguan penglihatan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

Spesialis mata dapat memberikan saran tentang penggunaan kacamata atau lensa kontak, sementara fisioterapis dapat memberikan program latihan yang sesuai untuk memperbaiki postur tubuh.

Disiplin Diri Adalah Kuncinya

Perubahan bentuk tubuh serta gangguan pada mata seperti miopia dan rabun dekat adalah dua dampak negatif yang signifikan dari penggunaan gadget yang berlebihan.

Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat, kita harus lebih bijaksana dalam menggunakannya agar dampak negatif tersebut bisa diminimalkan.

Dengan menjaga postur tubuh yang baik, membatasi waktu penggunaan gadget, serta melakukan upaya pencegahan untuk kesehatan mata, kita dapat menikmati teknologi tanpa harus mengorbankan kesehatan tubuh dan mata.

Namun itu semuanya tergantung pada diri sendiri, yaitu mau tidak kita menyadari itu semua dan berubah dengan disiplin diri yang kuat?

Hal itu tergantung pengendalian diri, apakah kita peduli akan bentuk tubuh dan kesehatan kita? Semuanya tergantung pada kita mau berubah atau tidak, karena risiko jangka pendek dan jangka panjangnya untuk kita sendiri.

Seandainya tubuh kita bungkuk dan bentuknya tidak bagus serta mata kita minus sehingga berkaca tebal, apakah masih ada yang tertarik dengan kita?

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun