Asal, Makna, dan Pergeseran dalam Penggunaan Mahasiswa
Bahasa adalah sebuah entitas yang dinamis, selalu berkembang dan berubah sesuai dengan konteks dan penggunaannya. Setiap era melahirkan kata-kata baru atau mengadaptasi kata-kata lama dengan makna yang berbeda.
Salah satu fenomena linguistik yang menarik di kalangan mahasiswa Indonesia adalah penggunaan kata 'nugas'. Istilah ini berasal dari bahasa informal yang dipopulerkan oleh mahasiswa untuk merujuk pada kegiatan mengerjakan tugas.
Kata ini semakin populer, tidak hanya di kalangan mahasiswa, tetapi juga merambah ke masyarakat yang lebih luas. Artikel ini akan membahas asal-usul kata 'nugas', makna awalnya, hingga bagaimana pergeseran makna yang terjadi dalam penggunaannya sehari-hari.
2. Asal Usul Kata 'Nugas'
Banyak yang masih bingung dan tidak tahu apa artinya kata Nugas. Kata 'nugas' merupakan bentuk akronim atau singkatan dari kata 'ngerjain tugas'. Dalam konteks bahasa Indonesia yang sehari-hari, akronim atau singkatan merupakan fenomena yang sangat umum, terutama dalam bahasa informal atau slang yang sering digunakan oleh anak muda.
Proses pembentukan kata 'nugas' mengikuti pola yang sama dengan fenomena lain dalam bahasa Indonesia di mana kata kerja seperti 'mengerjakan' dipersingkat menjadi bentuk yang lebih sederhana dan lebih mudah diucapkan, seperti 'ngerjain' menjadi 'nugas'.
Proses ini dikenal dengan istilah apokop, yaitu penghilangan bagian akhir dari suatu kata atau frasa. Dalam kasus 'nugas', kata 'ngerjain' dan 'tugas' diakronimkan menjadi satu kata yang lebih ringkas.
Ini menunjukkan bahwa mahasiswa, sebagai pengguna utama kata ini, mencari efisiensi dalam berkomunikasi, yang juga sesuai dengan kebiasaan generasi muda yang cenderung menggunakan bahasa lebih cepat dan efisien.
3. Makna Leksikal Kata 'Nugas'
Secara leksikal, 'nugas' adalah gabungan dari dua kata, yaitu 'ngerjain' dan 'tugas'. Kata 'ngerjain' dalam bahasa informal adalah bentuk yang lebih santai dari kata 'mengerjakan', sedangkan kata 'tugas' secara harfiah berarti suatu pekerjaan atau aktivitas yang harus diselesaikan, biasanya diberikan oleh pihak otoritas, seperti guru atau dosen.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kata 'tugas' didefinisikan sebagai "pekerjaan (yang menjadi tanggung jawab seseorang); kewajiban". Dengan demikian, nugas berarti melakukan atau mengerjakan pekerjaan atau kewajiban yang diberikan oleh pihak otoritas, yang dalam konteks mahasiswa umumnya mengacu pada tugas akademik seperti makalah, laporan, esai, dan tugas kelompok.
Namun, meskipun secara leksikal 'nugas' memiliki makna yang jelas, dalam penggunaan sehari-hari oleh mahasiswa, kata ini sering kali mengandung konotasi lain. Banyak mahasiswa menggunakan kata ini untuk mengekspresikan tekanan atau beban yang mereka rasakan ketika dihadapkan dengan banyak tugas kuliah.
Ungkapan seperti "Aduh, gue lagi nugas nih, jangan ganggu ya" sering terdengar, di mana 'nugas' tidak hanya menggambarkan aktivitas mengerjakan tugas, tetapi juga menyiratkan suasana stres dan kewalahan.
4. Pergeseran Makna dan Penggunaan di Kalangan Mahasiswa
Seiring berjalannya waktu, kata 'nugas' telah mengalami pergeseran makna. Pada awalnya, kata ini hanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen atau pengajar. Namun, dengan perkembangan teknologi, media sosial, dan perubahan gaya hidup mahasiswa, kata ini mulai digunakan dalam berbagai konteks yang lebih luas.
4.1. Nugas sebagai Simbol Produktivitas
Salah satu pergeseran makna yang cukup signifikan adalah penggunaan kata 'nugas' sebagai simbol produktivitas. Di era digital saat ini, banyak mahasiswa yang membagikan aktivitas mereka di media sosial, termasuk saat mereka sedang mengerjakan tugas.
Istilah 'nugas' sering kali disertai dengan unggahan foto di Instagram atau Twitter, di mana mahasiswa menunjukkan bahwa mereka sedang sibuk, baik di kafe, perpustakaan, atau di rumah, dengan laptop dan buku-buku di depan mereka.
Dalam konteks ini, 'nugas' tidak lagi hanya berarti aktivitas menyelesaikan tugas, tetapi juga berfungsi sebagai representasi dari gaya hidup mahasiswa yang produktif dan aktif.
Menunjukkan diri 'lagi nugas' di media sosial seakan menjadi cara bagi mahasiswa untuk memvalidasi diri mereka sebagai individu yang bertanggung jawab dan berdedikasi terhadap studi mereka.
4.2. Nugas dan Fenomena Prokrastinasi
Di sisi lain, kata 'nugas' juga mengalami pergeseran makna yang berkaitan dengan fenomena prokrastinasi atau penundaan. Banyak mahasiswa yang sering kali mengeluhkan tugas-tugas kuliah yang menumpuk, tetapi di saat yang sama, mereka menunda-nunda untuk mengerjakannya.
Dalam situasi ini, ungkapan "nugas" sering kali digunakan sebagai alasan untuk menunda kegiatan lain, meskipun pada kenyataannya aktivitas mengerjakan tugas itu sendiri mungkin tidak dimulai hingga mendekati tenggat waktu.
Ungkapan seperti, "Gue harusnya nugas nih, tapi malah scrolling Instagram" mencerminkan kontradiksi antara niat untuk menyelesaikan tugas dan godaan untuk menunda pekerjaan.
Dalam hal ini, 'nugas' bukan lagi sekadar aktivitas akademik, tetapi juga menggambarkan dilema mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademik dan godaan untuk bermalas-malasan.
4.3. Nugas dan Kesan Negatif
Selain itu, kata 'nugas' juga sering kali memiliki konotasi negatif dalam konteks beban akademik yang dirasakan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menggunakan kata ini untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau keluhan mereka terhadap jumlah tugas yang harus diselesaikan.
Ungkapan seperti "Tugasnya banyak banget, nggak selesai-selesai, gue nugas terus!" menggambarkan perasaan kewalahan dan stres yang dirasakan mahasiswa saat dihadapkan pada tuntutan akademik yang tinggi.
Dalam konteks ini, 'nugas' tidak hanya menggambarkan aktivitas yang produktif, tetapi juga mengekspresikan perasaan negatif terhadap tugas-tugas yang diberikan. Ini juga mencerminkan bagaimana kata ini telah berubah menjadi simbol dari tekanan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik mereka.
4.4. Nugas sebagai Aktivitas Bersama
Di kalangan mahasiswa, nugas juga sering kali menjadi aktivitas sosial. Kata 'nugas' tidak selalu menggambarkan kegiatan yang dilakukan secara individu, tetapi juga bisa merujuk pada kegiatan kolektif yang dilakukan bersama-sama, seperti belajar kelompok atau mengerjakan tugas bersama di kafe atau perpustakaan.
Dalam konteks ini, kata 'nugas' telah mengalami perluasan makna, dari kegiatan individu menjadi kegiatan sosial yang melibatkan interaksi dengan sesama mahasiswa.
Ungkapan seperti, "Yuk, nugas bareng di kafe!" menunjukkan bahwa 'nugas' juga bisa menjadi momen untuk berkumpul dan bersosialisasi, meskipun tujuan utamanya tetap untuk menyelesaikan tugas.
Ini juga menunjukkan bagaimana mahasiswa mengintegrasikan aktivitas akademik mereka ke dalam kehidupan sosial mereka, sehingga batas antara kerja dan rekreasi menjadi semakin kabur.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Makna
Pergeseran makna kata 'nugas' tidak terjadi begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama adalah perkembangan teknologi dan media sosial, yang mengubah cara mahasiswa berkomunikasi dan mengekspresikan diri.
Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan mahasiswa untuk membagikan momen-momen dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk saat mereka sedang 'nugas'.
Hal ini berkontribusi pada perubahan makna kata tersebut, di mana 'nugas' tidak hanya menggambarkan aktivitas akademik, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup mahasiswa.
Selain itu, tekanan akademik yang semakin besar juga menjadi faktor penting dalam pergeseran makna kata ini.
Di era modern ini, tuntutan terhadap mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi semakin meningkat, sehingga kata 'nugas' sering kali digunakan untuk menggambarkan beban akademik yang dirasakan.
Fenomena ini juga diperkuat oleh budaya kompetitif di kalangan mahasiswa, di mana produktivitas dan dedikasi terhadap studi menjadi nilai yang diutamakan.
Faktor lainnya adalah globalisasi dan masuknya pengaruh budaya luar. Istilah-istilah seperti "study" atau "homework" dalam bahasa Inggris sering kali diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dengan nuansa yang lebih santai dan informal.
Kata 'nugas' bisa dilihat sebagai bentuk lokal dari fenomena global ini, di mana mahasiswa Indonesia mengadopsi istilah dan konsep dari budaya luar dan memadukannya dengan bahasa dan budaya lokal.
6. Pergeseran Makna Bahasa
Kata 'nugas' adalah salah satu contoh bagaimana bahasa terus berkembang dan beradaptasi sesuai dengan konteks penggunaannya. Sebuah kata belum bentuk sama artinya pada jaman yang berikutnya.
Meskipun pada awalnya kata ini hanya menggambarkan aktivitas mengerjakan tugas, pergeseran makna telah membuat 'nugas' menjadi lebih dari sekadar kata kerja. Dalam bahasa mahasiswa, 'nugas' bukan hanya aktivitas akademik, tetapi juga simbol produktivitas, tekanan akademik, prokrastinasi, dan bahkan kegiatan sosial.
Pergeseran makna kata ini mencerminkan dinamika kehidupan mahasiswa modern, di mana teknologi, media sosial, dan tekanan akademik semuanya berperan dalam membentuk cara mereka berkomunikasi dan mengekspresikan diri.
Dengan demikian, 'nugas' tidak hanya sekadar kata, tetapi juga sebuah cermin dari perubahan sosial dan budaya yang terjadi di kalangan mahasiswa saat ini.
Dalam beberapa tahun ke depan, kemungkinan besar kata 'nugas' akan terus mengalami perubahan, baik dalam hal makna maupun penggunaannya. Namun, satu hal yang pasti adalah bahwa bahasa, termasuk istilah-istilah yang digunakan oleh mahasiswa, akan selalu menjadi refleksi dari perkembangan zaman dan dinamika masyarakat.
***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI