Dalam konteks ini, kata 'nugas' telah mengalami perluasan makna, dari kegiatan individu menjadi kegiatan sosial yang melibatkan interaksi dengan sesama mahasiswa.
Ungkapan seperti, "Yuk, nugas bareng di kafe!" menunjukkan bahwa 'nugas' juga bisa menjadi momen untuk berkumpul dan bersosialisasi, meskipun tujuan utamanya tetap untuk menyelesaikan tugas.
Ini juga menunjukkan bagaimana mahasiswa mengintegrasikan aktivitas akademik mereka ke dalam kehidupan sosial mereka, sehingga batas antara kerja dan rekreasi menjadi semakin kabur.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Makna
Pergeseran makna kata 'nugas' tidak terjadi begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu faktor utama adalah perkembangan teknologi dan media sosial, yang mengubah cara mahasiswa berkomunikasi dan mengekspresikan diri.
Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan TikTok memungkinkan mahasiswa untuk membagikan momen-momen dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk saat mereka sedang 'nugas'.
Hal ini berkontribusi pada perubahan makna kata tersebut, di mana 'nugas' tidak hanya menggambarkan aktivitas akademik, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan gaya hidup mahasiswa.
Selain itu, tekanan akademik yang semakin besar juga menjadi faktor penting dalam pergeseran makna kata ini.
Di era modern ini, tuntutan terhadap mahasiswa untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi semakin meningkat, sehingga kata 'nugas' sering kali digunakan untuk menggambarkan beban akademik yang dirasakan.
Fenomena ini juga diperkuat oleh budaya kompetitif di kalangan mahasiswa, di mana produktivitas dan dedikasi terhadap studi menjadi nilai yang diutamakan.
Faktor lainnya adalah globalisasi dan masuknya pengaruh budaya luar. Istilah-istilah seperti "study" atau "homework" dalam bahasa Inggris sering kali diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dengan nuansa yang lebih santai dan informal.