4.2. Nugas dan Fenomena Prokrastinasi
Di sisi lain, kata 'nugas' juga mengalami pergeseran makna yang berkaitan dengan fenomena prokrastinasi atau penundaan. Banyak mahasiswa yang sering kali mengeluhkan tugas-tugas kuliah yang menumpuk, tetapi di saat yang sama, mereka menunda-nunda untuk mengerjakannya.
Dalam situasi ini, ungkapan "nugas" sering kali digunakan sebagai alasan untuk menunda kegiatan lain, meskipun pada kenyataannya aktivitas mengerjakan tugas itu sendiri mungkin tidak dimulai hingga mendekati tenggat waktu.
Ungkapan seperti, "Gue harusnya nugas nih, tapi malah scrolling Instagram" mencerminkan kontradiksi antara niat untuk menyelesaikan tugas dan godaan untuk menunda pekerjaan.
Dalam hal ini, 'nugas' bukan lagi sekadar aktivitas akademik, tetapi juga menggambarkan dilema mahasiswa dalam menghadapi tekanan akademik dan godaan untuk bermalas-malasan.
4.3. Nugas dan Kesan Negatif
Selain itu, kata 'nugas' juga sering kali memiliki konotasi negatif dalam konteks beban akademik yang dirasakan mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menggunakan kata ini untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau keluhan mereka terhadap jumlah tugas yang harus diselesaikan.
Ungkapan seperti "Tugasnya banyak banget, nggak selesai-selesai, gue nugas terus!" menggambarkan perasaan kewalahan dan stres yang dirasakan mahasiswa saat dihadapkan pada tuntutan akademik yang tinggi.
Dalam konteks ini, 'nugas' tidak hanya menggambarkan aktivitas yang produktif, tetapi juga mengekspresikan perasaan negatif terhadap tugas-tugas yang diberikan. Ini juga mencerminkan bagaimana kata ini telah berubah menjadi simbol dari tekanan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menjalani kehidupan akademik mereka.
4.4. Nugas sebagai Aktivitas Bersama
Di kalangan mahasiswa, nugas juga sering kali menjadi aktivitas sosial. Kata 'nugas' tidak selalu menggambarkan kegiatan yang dilakukan secara individu, tetapi juga bisa merujuk pada kegiatan kolektif yang dilakukan bersama-sama, seperti belajar kelompok atau mengerjakan tugas bersama di kafe atau perpustakaan.