Secara leksikal, 'nugas' adalah gabungan dari dua kata, yaitu 'ngerjain' dan 'tugas'. Kata 'ngerjain' dalam bahasa informal adalah bentuk yang lebih santai dari kata 'mengerjakan', sedangkan kata 'tugas' secara harfiah berarti suatu pekerjaan atau aktivitas yang harus diselesaikan, biasanya diberikan oleh pihak otoritas, seperti guru atau dosen.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kata 'tugas' didefinisikan sebagai "pekerjaan (yang menjadi tanggung jawab seseorang); kewajiban". Dengan demikian, nugas berarti melakukan atau mengerjakan pekerjaan atau kewajiban yang diberikan oleh pihak otoritas, yang dalam konteks mahasiswa umumnya mengacu pada tugas akademik seperti makalah, laporan, esai, dan tugas kelompok.
Namun, meskipun secara leksikal 'nugas' memiliki makna yang jelas, dalam penggunaan sehari-hari oleh mahasiswa, kata ini sering kali mengandung konotasi lain. Banyak mahasiswa menggunakan kata ini untuk mengekspresikan tekanan atau beban yang mereka rasakan ketika dihadapkan dengan banyak tugas kuliah.
Ungkapan seperti "Aduh, gue lagi nugas nih, jangan ganggu ya" sering terdengar, di mana 'nugas' tidak hanya menggambarkan aktivitas mengerjakan tugas, tetapi juga menyiratkan suasana stres dan kewalahan.
4. Pergeseran Makna dan Penggunaan di Kalangan Mahasiswa
Seiring berjalannya waktu, kata 'nugas' telah mengalami pergeseran makna. Pada awalnya, kata ini hanya digunakan untuk menggambarkan aktivitas mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen atau pengajar. Namun, dengan perkembangan teknologi, media sosial, dan perubahan gaya hidup mahasiswa, kata ini mulai digunakan dalam berbagai konteks yang lebih luas.
4.1. Nugas sebagai Simbol Produktivitas
Salah satu pergeseran makna yang cukup signifikan adalah penggunaan kata 'nugas' sebagai simbol produktivitas. Di era digital saat ini, banyak mahasiswa yang membagikan aktivitas mereka di media sosial, termasuk saat mereka sedang mengerjakan tugas.
Istilah 'nugas' sering kali disertai dengan unggahan foto di Instagram atau Twitter, di mana mahasiswa menunjukkan bahwa mereka sedang sibuk, baik di kafe, perpustakaan, atau di rumah, dengan laptop dan buku-buku di depan mereka.
Dalam konteks ini, 'nugas' tidak lagi hanya berarti aktivitas menyelesaikan tugas, tetapi juga berfungsi sebagai representasi dari gaya hidup mahasiswa yang produktif dan aktif.
Menunjukkan diri 'lagi nugas' di media sosial seakan menjadi cara bagi mahasiswa untuk memvalidasi diri mereka sebagai individu yang bertanggung jawab dan berdedikasi terhadap studi mereka.