Sebagai kesimpulan, tren penggunaan 'core' juga menunjukkan bagaimana budaya digital terus berkembang, menciptakan ruang di mana istilah-istilah baru dapat diadopsi dan diubah sesuai dengan kebutuhan dan konteks sosial yang ada.
Istilah ini mungkin terus mengalami perubahan seiring dengan perkembangan budaya internet, mencerminkan dinamika identitas digital yang semakin kompleks dan beragam.
Seperti dulu misalnya istilah hostes di tanah air. Jika arti sebenarnya di dalam bahasa inggris, hostes berarti ibu rumah tangga yang menjadi tuan rumah dalam sebuah pesta. Tetapi di Indonesia, istilah hostes mendapatkan pergeseran makna, karena hostes berarti PSK.
Atau yang terjadi di kalangan generasi muda Dayak Dohoi Uut Danum, terjadi pergeseran atau pemakaian bahasa Indonesia dalam menyebut sesuatu benda. Seperti misal 'bibik' untuk menyebut 'minak', dan 'paman' untuk 'mamak' serta ratusan kosa kata lainnya,
Memang kedua benda itu artinya sama, tetapi yang satu di dalam bahasa daerah sedangkan yang satunya dalam bahasa Indonesia yang di daerahkan. Akibatnya istilah dalam bahasa daerah pelan dan pasti akan lenyap dan tidak diketahui lagi oleh generasi muda.
Pergeseran makna ini akan terjadi seiring dengan perkembangan zaman dan genereasi, sesuatu yang tidak dapat dihindari.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H