Selain dalam musik, kata 'core' juga digunakan dalam konteks kebugaran fisik (fitness), di mana 'core muscles' merujuk pada otot-otot inti tubuh yang sangat penting dalam menjaga postur tubuh dan stabilitas.
Dalam konteks ini, 'core' sekali lagi merujuk pada sesuatu yang sentral dan penting, dalam hal ini adalah otot-otot yang mendukung keseluruhan struktur tubuh manusia.
3. Evolusi Makna 'Core' di Era Media Sosial
Dengan munculnya media sosial dan ledakan budaya digital, istilah 'core' mengalami transformasi yang lebih luas dan menjadi bagian dari kosakata yang digunakan untuk menggambarkan berbagai estetika dan subkultur.
Salah satu karakteristik utama penggunaan 'core' dalam konteks ini adalah fleksibilitasnya yang luar biasa. Saat ini, kata 'core' digunakan sebagai akhiran untuk mendeskripsikan hampir semua bentuk gaya atau tren, yang kemudian dimaknai sebagai representasi inti dari suatu subkultur atau estetika tertentu.
Beberapa contoh populer dari penggunaan 'core' di media sosial termasuk:
Cottagecore: Sebuah estetika yang terinspirasi oleh kehidupan pedesaan, sederhana, dan romantis. Tren ini merayakan hubungan dengan alam, kesederhanaan, dan kehidupan yang lambat (slow living), serta sering mencakup gambar-gambar rumah-rumah pedesaan, kerajinan tangan, dan gaya hidup yang dekat dengan alam.
Normcore: Gaya berpakaian yang menekankan kesederhanaan dan penampilan 'normal' sebagai bentuk anti-fashion. Ini adalah reaksi terhadap tren mode yang lebih mencolok, dengan fokus pada pakaian sehari-hari yang fungsional dan tidak menarik perhatian.
Goblincore: Tren ini menekankan estetika yang berfokus pada hal-hal yang biasanya dianggap tidak menarik atau kotor, seperti lumut, batu, dan barang-barang yang ditemukan di hutan. Ini adalah subkultur yang merayakan ketidak-sempurnaan dan ketidak-teraturan alam.
Dalam konteks ini, penggunaan 'core' tidak hanya merujuk pada inti dari suatu gaya atau tren, tetapi juga menggambarkan pemujaan terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam subkultur tersebut.
Setiap estetika 'core' berusaha menangkap esensi atau 'jiwa' dari subkultur atau tren tertentu dan memberikan nama yang sesuai untuk itu.