Namun ada satu kesamaan antara Tik Tok dan X, terkadang core untuk membuat segmentasi sebuah kumpulan, seperti misalnya my core foto untuk menyatakan sekumpulan foto saya atau potongan-potongan video saya.
Di sini kata core mempunyai arti segmentasi atau sekumpulan hal yang sama tentang sesuatu. Karena itu terdiri dari potongan video atau foto tentang sesuatu hal yang sama atau mirip.
6. Implikasi Masa Depan dari Tren 'Core'
Melihat perkembangan tren 'core' di media sosial, ada beberapa implikasi potensial yang dapat diamati dalam waktu dekat. Pertama, semakin banyaknya variasi estetika yang muncul di media sosial menunjukkan bahwa penggunaan istilah 'core' masih jauh dari selesai.
Setiap subkultur atau tren yang muncul tampaknya selalu mampu menemukan cara baru untuk menggunakan istilah ini guna menggambarkan identitas inti mereka. Kedua, tren ini juga menunjukkan bagaimana budaya internet dapat mempengaruhi dunia nyata.
Sebagai contoh, banyak tren fashion dan gaya hidup yang dimulai di media sosial telah mempengaruhi industri fashion secara keseluruhan, dengan merek-merek besar yang mulai mengadopsi elemen-elemen dari estetika 'core' dalam produk mereka.
Dalam hal ini, istilah 'core' menjadi jembatan antara dunia virtual dan fisik, menciptakan ruang di mana tren digital mempengaruhi kehidupan nyata.
7. Pergeseran makna
Penggunaan istilah 'core' di media sosial, khususnya di Tik Tok dan X, mencerminkan perubahan besar dalam cara orang mengekspresikan identitas dan preferensi mereka di era digital.
Meskipun secara etimologis 'core' berarti inti atau pusat, dalam konteks media sosial, kata ini telah diadaptasi untuk merujuk pada estetika, subkultur, atau gaya hidup yang spesifik.
Fleksibilitas istilah ini memungkinkan pengguna untuk secara kreatif mengekspresikan diri mereka, sekaligus memperkuat peran media sosial sebagai platform untuk eksplorasi identitas dan budaya.