Kehilangan Wilayah Pesisir
  Sebagian besar wilayah pesisir Kalimantan, seperti kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan, terletak pada ketinggian yang sangat rendah. Dengan kenaikan permukaan laut yang signifikan, sebagian besar kota ini dan wilayah pesisir lainnya akan tenggelam.
Kota-kota besar lain di Kalimantan yang terletak di dekat pantai, seperti Balikpapan, Samarinda, dan Pontianak, juga berisiko mengalami banjir besar dan hilangnya lahan daratan.
Berdasarkan ketinggian daratan Kalimantan, daerah dataran rendah yang berada pada ketinggian 0-50 meter di atas permukaan laut akan mengalami dampak langsung dari kenaikan permukaan laut.
Maka yang biasa berkendaraan dari Pontianak ke arah Sanggau ke arah Simpang Ampar, daerah tersebut termasuk rendah, maka rawan akan hilang. Sehingga tidak ada lagi pemandangan dan tulisan tempat cuci mobil dan motor, atau tempat siram kulat karet, karena ada kemungkinan daerah itu akan berubah menjadi lautan.
Bukit kecil yang terletak di pinggir jalan pun akan lenyap, karena ketinggian air akan mencapai 60-70 meter, yang artinya setara dengan ketinggian sebuah bukit yang sedang tinggi atau sebuah gedung bertingkat 24.
  Hilangnya Ekosistem Pesisir dan Hutan Bakau
  Pesisir Kalimantan juga merupakan rumah bagi ekosistem hutan bakau yang sangat penting, yang berfungsi sebagai benteng alam untuk melindungi garis pantai dari erosi serta sebagai tempat berkembang biaknya berbagai spesies ikan dan satwa liar.
Dengan kenaikan permukaan laut, hutan bakau ini akan tergenang dan berpotensi mati, yang selanjutnya akan berdampak pada kerusakan ekosistem pesisir. Kerugian ini akan mengganggu keseimbangan alam dan berdampak pada keanekaragaman hayati serta mata pencaharian penduduk setempat yang bergantung pada perikanan dan sumber daya pesisir lainnya.
  Migrasi Penduduk dan Krisis Sosial-Ekonomi
  Kehilangan wilayah pesisir akan menyebabkan perpindahan penduduk secara besar-besaran dari daerah yang tenggelam ke daerah yang lebih tinggi di pedalaman Kalimantan.